Sukses

Sepekan Sebelum Natal, China Tangkap Misionaris AS

Pria 74 tahun ini ditangkap di perbatasan China dan Korea Utara (Korut).

Liputan6.com, Beijing - Pemerintah China dilaporkan menangkap seorang misionaris asal Amerika Serikat (AS) keturunan Korea Peter Hahn. Pria 74 tahun ini ditangkap di perbatasan China dan Korea Utara (Korut).

Menurut keterangan pengacaranya, Zhang Peihong, kliennya ini dituduh melakukan penggelapan dan pemalsuan. Namun, Zhang percaya semua tuduhan itu adalah hal yang mengada-ada.

Dia menyatakan ada motif politik di balik penahanan Hanh. Salah satunya karena kepercayaan yang dianut Peter dan peranannya dalam menjalankan lembaga non-pemerintah.

"Tuduhan yang dilontarkan terhadap dirinya itu seperti cari-cari alasan, seolah dibuat-buat," ujar Zhang seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (19/12/2014).

Selain sebagai misionaris, Hahn diketahui mendirikan Sekolah Kejuruan di Kota Tumen. Sekolah ini selama 1 bulan terakhir diinvestigasi Otoritas China.

Diakui istri Hahn, Eunice, tidak hanya sebagai sekolah, tempat tersebut juga digunakan menjadi base camp dari misionaris yang bertugas di sekitar Tumen.

Selain hal itu, sang istri juga turut mengungkap 1 dekade lalu bahwa Hahn sering memberikan bantuan kepada warga Korut yang ingin kabur dari negaranya. Tetapi saat ini kegiatan tersebut sudah tak pernah dilakukan lagi.

Merespons penahanan Hahn, Pemerintah AS diketahui segera bertindak. Mereka menyebut pejabat kekonsuleran AS sudah mengunjungi Hahn di dalam penjara.

"Sudah kewajiban kami untuk membantu warga AS secara serius dan kami siap menyediakan bantuan kekonsuleran," jelas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Jen Psaki.

Pemerintah China juga sudah mengonfirmasi penahanan Hahn. Mereka menyatakan Hahn harus ditahan karena melanggar hukum yang berlaku di negara tersebut. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • Natal