Sukses

Surabaya Banjir Usai Diguyur Hujan Deras Sejak Petang

Banjir hampir merata menggenangi seluruh wilayah Kota Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis sore hingga malam mengakibatkan banjir sesaat yang hampir merata di seluruh wilayah Kota Pahlawan itu.

Sejumlah jalan protokol terendam air hujan. Seperti halnya di Jalan Basuki Rachmat, Jalan Ahmad Yani, Panglima Sudirman, Kertaya, Gubernur Suryo, dan Darmahusada. Selain itu, sejumlah kawasan permukiman yang sebelumnya tidak pernah terendam, banjir juga menggenananginya. Seperti halnya kawasan permukiman Sutorejo, Petemon, dan Rungkut.

"Ini merupakan yang pertama kali dalam sejarah rumah saya kebanjiran. Saya tidak menyangka jika bisa banjir. Saya kaget air tiba-tiba masuk ke dalam rumah begitu cepat. Aliran air seperti tsunami kecil," ujar Dian Puspita, salah warga Perumahan Sutorejo Timur, Surabaya, Kamis (18/12/2014).

Kawasan permukiman di Surabaya timur ini pada tahun sebelumnya tidak pernah banjir. Namun hujan yang berlangsung cukup lama membuat kawasan pemukiman ini terendam air. Bahkan, air sudah masuk ke dalam rumah ketinggian mulai dari 1 centimeter (cm), 5 cm hingga 15 cm.

Awalnya, Dian tenang-tenang saja ketika terjadi hujan deras. Namun makin lama debit air di depan rumahnya kian meninggi hingga tak lama kemudian airnya masuk ke dalam rumah.

Tanpa berpikir panjang, segala macam berkas-berkas penting langsung diamankan di atas meja. Perlengkapan elektronik yang sebelumnya ditaruh di atas lantai, langsung dipindah ke tempat yang aman. Colokan listrik juga semuanya dicabut.

Sementara itu, semua ruas jalan, khususnya jalan protokol di kota Pahlawan ini terendam air. Bahkan, debit airnya lebih tinggi jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Misalnya di Jalan Dharmahusada, Jalan Kertajaya, Jalan Manyar yang ketinggian air di daerah ini sekitar 15 cm.

Akibat genangan air ini, menyebabkan kemacetan parah. Bahkan, sejumlah sepeda motor berhenti karena mesinnya mati. Sejumlah kendaraan roda empat, yang sebelumnya parkir di pinggir jalan, akhirnya dipindah ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam air.

Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengakui bahwa, baru kali ini Surabaya mengalami banjir parah. Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah seperti ini.

Menurut dia, ini akibat dari sikap Pemkot Surabaya yang tidak pernah obyektif dalam memaparkan fakta-fakta yang ada di lapangan. Seringkali ketika tanya soal antisipasi banjir, selalu dibilang semua sudah diantisipasi.

Tapi sayangnya, ketika terjadi hujan deras, justru terjadi banjir di mana-mana tanpa ada antisipasi. "Saya kira, Pemkot harus melakukan evaluasi menyeluruh mengenai tata kota Surabaya. Khususnya kawasan pemukiman-pemukiman baru dan juga gedung-gedung tinggi," kata Adi. (Ant/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.