Sukses

Pengakuan Jokowi Terkait Rencana Menteri Rini Pakai WNA di BUMN

Jokowi mengungkapkan, dia sebelumnya memang menugaskan Rini melakukan efisiensi dan perbaikan menyeluruh di BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno baru-baru ini menelurkan 2 rencana yang menjadi sorotan publik. Dua rencana itu yakni penjualan gedung BUMN untuk efisiensi anggaran dan memberikan peluang kepada warga negara asing menjabat dirut BUMN.

Dikonfirmasi, Presiden Jokowi mengaku belum mengetahui hal itu. "Belum tahu. Belum masuk ke saya. Ini kan dalam rangka efisiensi, tapi saya belum dapat usulan itu. Saya belum tahu," ujar Jokowi di Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Jokowi mengungkapkan, dia sebelumnya memang menugaskan Rini melakukan efisiensi dan perbaikan menyeluruh di BUMN. "Perintahnya semua BUMN harus efisien, dengan cara apa belum ngerti. Mesti ada kalkulasi dan ada hitung-hitungannya," ujar Jokowi.

Dia menjelaskan, guna memperbaiki BUMN banyak jalan yang bisa ditempuh. "Pertimbangan apapun kita gunakan dalam rangka perbaiki BUMN kita untuk dorong ekonomi Indonesia," tambah Jokowi.

Sebelumnya Menteri Rini mengatakan, untuk membawa BUMN maju ke pasar internasional tidak ada salahnya jika jabatan direktur BUMN, yang beberapa di antaranya masih kosong saat ini, diisi warga negara asing.

"Bisa aja (CEO dari warga negara asing), tapi saya pinginnya tidak. Saya memang tetap berharap bahwa kita bisa mendapatkan talent dari dalam negeri, tapi bisa juga dari luar, itu maksudnya untuk kita ambil pengalaman dan kemampuannya," kata Rini, Senin 15 Desember lalu.

Dia mencontohkan perusahaan BUMN yang membutuhkan direksi dengan standar global adalah PT Semen Indonesia (Persero).

"Misalnya Semen Indonesia, itu kita harus aktif melakukan trading di luar negeri karena kita sudah keluar ke beberapa negara. Jadi ada kemungkinan kita mencari direksi dari dunia internasional, yang lebih berpengalaman, supaya level Semen Indonesia lebih tinggi dalam international trading," papar Rini. (Sun/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini