KPK Nyatakan Belum Temukan Indikasi Ketua MPR Terlibat Suap Lahan

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu menyatakan pihaknya belum menemukan keterlibatan mantan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang saat ini menjabat sebagai Ketua MPR, dalam kasus suap alih fungsi lahan hutan di Riau.

"Jadi sampai sekarang kami belum melihat peranan dari Pak Zulkifli," ucap Adnan saat berkunjung ke Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/15/2014).

Meski berdasarkan kesaksian, Zulkifli sebagai Menhut kala itu diketahui menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan, namun kata Adnan, hal itu tidak berkaitan langsung dengan kasus suap tersebut.

Kemudian, melihat adanya peluang itu Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Riau, Gulat Medali Emas Manurung, diduga menyuap Gubernur Riau Annas Maamun sebesar U$ 166,100 agar areal kebun sawitnya masuk ke dalam revisi alih fungsi lahan itu. Dana itu diberikan atas permintaan Annas.

"Saat diajukan permohonan itu, ada pihak yang memanfaatkan kesempatan itu yaitu Annas Maamun," jelas Adnan.

Sebelumnya Zulkifli mengaku dirinya diperiksa KPK untuk menjelaskan dan membantu kasus suap lahan hutan tersebut menjadi terang benderang. "Tadi yang diperiksa soal tukar-menukar kawasan hutan di Kabupaten Bogor. Tadi saya membantu KPK agar persoalan jadi jelas terang, sebagai anak bangsa tugas kita untuk itu, tadi saya jelaskan, karena ada tersangka baru di kasus Bogor," ujar Zulkifli di Gedung KPK, Jakarta, Selasa 11 November 2014.

Dalam kasus ini, selain Annas Maamun, KPK juga menetapkan pengusaha kelapa sawit dan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia di Provinsi Riau bernama Gulat Medali sebagai tersangka. (Riz)