Sukses

Bencana Longsor Paling Banyak Telan Korban Jiwa Selama 2014

Hingga kini, jumlah korban jiwa akibat longsor di Banjarnegara mencapai 39 orang dan 69 orang diperkirakan masih tertimbun.

Liputan6.com, Jakarta - Longsor di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara diharapkan bisa menjadi pelajaran agar pemerintah dan warga senantiasa waspada dan cepat tanggap atas ancaman bencana. Sebab berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana longsor paling banyak menelan korban jiwa di Indonesia selama tahun 2014. Terhitung ada 248 korban jiwa akibat longsor tahun ini.

"Jumlah ini hampir dua per tiga dari korban tewas akibat bencana di Indonesia selama 2014," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin (15/12/2014).

Dijelaskan dia, bencana tanah longsor selalu berulang setiap tahun. Di Indonesia, ada sekitar 40,9 juta jiwa penduduk yang terpapar bahaya longsor sedang hingga tinggi. "Masyarakat (yang) terpapar adalah masyarakat beserta perumahan, sistem atau elemen lain dan yang berada pada zona bahaya dan berujung pada potensi kerugian," kata Sutopo.

Menurut dia, bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya degradasi lingkungan, dan curah hujan yang makin ekstrem menyebabkan risiko longsor dan jumlah korban jiwa semakin tinggi."Pola longsor setiap tahun sesungguhnya sudah dikenali. Data kejadian longsor memiliki korelasi positif dengan pola hujan, di mana sebagian besar bulan adalah puncak kejadian longsor," papar Sutopo.

Masih menurut Sutopo, Wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah provinsi yang paling banyak bencana longsor. Daerah yang berulang mengalami longsor adalah Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Bandung Barat, Tasikmalaya, Purbalingga, Banjarnegara, Karanganyar, Wonosobo, Temanggung, Cilacap, Grobogan, Pemalang, Brebes, Pekalongan, Pacitan, Ponorogo, Malang, Jember dan lainnya sering terjadi longsor.

"Masyarakat yang terpapar longsor umumnya tidak memiliki kemampuan memproteksi diri dan lingkungan dari longsor. Sistem pertanian subsistem diolah di lereng-lereng perbukitan tanpa diikuti konservasi tanah yang baik. Untuk itu, sosialisasi kepada masyarakat perlu terus ditingkatkan. Tata ruang benar-benar ditegakkan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan yang intinya meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus lingkungan setempat," tandas Sutopo.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan pihaknya akan memberikan perhatian prioritas pembangunan terhadap warga yang mengalami bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. "Agar warga desa itu bisa kembali bergerak dan beraktivitas perekonomian," kata Marwan, di Jakarta, Minggu 14 Desember 2014.

Saat mendapat informasi adanya bencana yang menimpa masyarakat perdesaan, Marwan langsung mengirimkan tim untuk memantau situasi dan kondisi masyarakat. "Saya secara pribadi dan atas nama kementerian sangat berduka atas bencana yang terjadi. Ini benar-benar menjadi persoalan serius yang harus segera kami tangani," ujar Marwan.

Tim yang dikirimkan itu, kata Marwan, akan  memantau penanganan evakuasi dan kebutuhan masyarakat desa, serta membuatkan laporan terperinci untuk bahan evaluasi. "Sehingga ada solusi mencegah, agar desa-desa rawan bencana lainnya  tidak lagi mengalami hal yang sama," ujarnya.

Menurut Marwan, langkah pencegahan itu lebih baik dilakukan sebelum bencana longsor menimpa masyarakat desa kembali terjadi. Dan pendekatan yang dilakukan, katanya, memberikan penyadaran agar masyarakat desa berminat ke lokasi yang aman. "Soal lokasi, pemerintah tidak berpikir sendiri. Masyarakat juga bisa dilibatkan sehingga ada kesadaran bersama," tandas Marwan.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Harmensyah mengatakan, hingga kini, jumlah korban jiwa akibat longsor mencapai 39 orang dan 69 orang diperkirakan masih tertimbun. (Riz)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini