Sukses

Ubah Struktur Partai, PPP Kubu Romi Dituding Bikin Partai Baru

Wakil Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Fernita Darwis mengatakan langkah Romi mengubah struktur partai sangat gegabah.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PPP versi Muktamar VIII Surabaya Romahurmuziy atau Romi mengubah struktur partai, dari sebutan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) menjadi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) menjadi DPD II.

Perubahan struktur tersebut telah diserahkan ke kubu Romi ke Kementerian Hukum dan HAM. Langkah kubu Romi tersebut mendapat kritik dari Wakil Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Fernita Darwis.

"Dengan Muktamar Surabaya merubah struktur nomenklatur DPW menjadi DPD I, DPC menjadi DPD II, maka dia sudah keluar dari substansi sebagai dasar bahwa mereka adalah PPP, dan sama saja membuat partai baru," kata Fernita di sela-sela Mukernas PPP I kubu Djan Faridz di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (12/12/2014).

Fernita mengatakan, dengan merubah struktur partai tersebut maka semestinya Romi merubah lambang partai dan nama partai.

"Ya, kalau dia sudah menggunakan istilah DPD, maka dia ganti partainya, gitu lho. Lambangnya juga diganti, azasnya diganti," ujar dia.

Fernita menilai, langkah Romi dengan mengubah struktur partai yang sudah ada dalam AD/ART tersebut, langkah yang sangat gegabah.

"Golkar, PDIP, Nasdem, Hanura, Demokrat, itu menggunakan istilah DPD. Tapi kalau PPP, PKB, PKS itu partai-partai Islam, tetap menggunakan DPC dan DPW. Artinya Romi tetap setengah. Dia tetap ingin jual lambang Ka'bah tapi struktur partai dia pakai nasionalis, nggak jelas jadinya," tandas Fernita.

Sejak disahkan AD/ART hasil Muktamar VIII PPP Surabaya oleh Menkum HAM pada 28 Okt 2014, istilah Dewan Pimpinan Cabang otomatis berubah menjadi Dewan Pimpinan Daerah II. Begitu juga dengan DPW menjadi DPD I.

"Di mata negara, tidak ada lagi istilah DPC di kepengurusan PPP tingkat kabupaten/kota," kata Ketua Bidang Hukum DPP PPP kubu Romi, Sholeh Amin melalui pesan singkatnya kepada Liputan6.com. (Rmn/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini