Sukses

Pemprov Papua Bentuk Tim Investigasi Penembakan di Paniai

Tim independen ini berisikan anggota DPR Papua, mahasiswa, dan masyarakat setempat.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Papua membentuk tim investigasi independen terkait kasus penembakan di Paniai. Tim dipimpin Asisten I Setda Provinsi Papua, Doren Wakerkwa.

Tim berisi sejumlah pihak yang akan terlibat dalam penelusuran investigasi tersebut. Mereka di antaranya anggota DPR Papua, mahasiswa, dan masyarakat setempat.

Juru bicara Pemprov Papua Lamadi de Lamanto mengatakan, tim akan melakukan investigasi yang terbuka dan independen. Hasil investigasi juga akan diumumkan kepada publik.

"Tim ini independen dan tak menyertai anggota TNI/Polri dalam investigasinya," jelas Lamadi di Papua, Kamis (11/12/2014).

Lamadi meminta sejumlah pihak agar menahan diri dan tak menuding kelompok-kelompok lain sebagai pelaku penembakan. Hal ini dilakukan untuk mencari kebenaran dan investigasi yang akan berjalan.

"Seharusnya TNI/Polri tak menuding kelompok lain dalam penembakan ini. Siapapun harus mencari pelaku penembakan yang sesungguhnya. Masyarakat juga jangan terlalu cepat dalam menuding pelaku penembakan juga TNI/Polri," papar Lamadi.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pendeta Lipius Biniluk menegaskan, pihak keamanan dan kelompok kriminal bersenjata atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) harus mengendalikan diri selama bulan Desember atau masa menjelang natal.

"Pasca penembakan di Paniai, kami juga minta aparat keamanan tak melakukan penyisiran. Sebab penyisiran mengakibatkan masyarakat tidak dapat hidup tenang. Silakan aparat keamanan bekerja sama dengan tokoh adat dan masyarakat setempat dalam mencari pelaku penembakan," ucap dia.

Meski beberapa kali ada kejadian penembakan, pihaknya menjamin perayaan Natal nasional di Papua akan tetap berjalan. Rencananya, Presiden Jokowi hadir dalam Natal tersebut.

"Papua ini aman. Memang ada beberapa kejadian penembakan, namun itu tidak mengganggu pelaksanaan natal nantinya bersama dengan Presiden Jokowi," jelas Lamadi. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini