Sukses

Pulang Demo, Ratusan Buruh Kuasai Busway

Ratusan buruh itu menerobos busway meski sudah dihalangi petugas kepolisian.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakukan aksi unjuk rasa di Bunderan Hotel Indonesia (HI) Jakarta sejak pagi tadi, para buruh itu kini mulai membubarkan diri. Mereka pulang berkonvoi dengan melanggar aturan lalu lintas.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (10/12/2014), dalam perjalanan pulangnya, ratusan buruh yang mengendarai sepeda motor tersebut nekat menerobos jalur bus Transjakarta di dekat shelter Tosari, Jakarta Pusat.

"Kurang lebih 500 motor buruh masuk busway," kata Kapospol Blora Ipda Radiman di lokasi, Rabu (10/12/2014).

Radiman mengaku sempat menghalangi para buruh untuk tidak menerobos busway. Namun lantaran kalah jumlah, ia pun hanya pasrah. Padahal, hal itu untuk keselamatan para buruh.

"Sudah kami arahkan tapi mereka ngeyel itu demi keselamatan, tapi mereka nggak mau," tegas Radiman.

Ribuan buruh sebelumnya melakukan unjuk rasa di sejumlah tempat. Yaitu Bundaran Hotel Indonesia (HI), depan Istana Negara dan Balaikota.

Dalam aksinya kali ini, buruh membawa jumlah agenda tuntutan antara lain menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan tarif dasar listrik TDL) 2015, menuntut Gubernur DKI Jakarta dan gubernur provinsi lain untuk merevisi besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) sebagai dampak dari kenaikan harga BBM.

"Selain itu, kami menuntut pemerintah menjalankan jaminan pensiun dan jaminan kesehatan serta menghapus outsourcing (sistem alih daya)khususnya di perusahaan-perusahaan BUMN," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Iqbal menjelaskan, peserta aksi berasal berbagai serikat pekerja seperti KSPI, KSPSI, KSBSI, SPN, FSPMIDAN serta 40 federasi serikat pekerja lainnya.

Aksi ini juga serentak digelar di 12 provinsi yaitu  Jawa Barat (Bandung), Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Surabaya), Banten (Serang), Aceh, Kepulauan Riau (Batam), Sumatera Utara (Medan), Gorontalo dan lain-lain. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.