Sukses

Konvoi Pertama Pembawa Puing MH17 Tiba di Belanda

Puing-puing MH17 yang diberangkatkan pekan lalu dari Ukraina sudah tiba di Belanda.

Liputan6.com, Amsterdam - Konvoi pertama truk pengangkut puing-puing pesawat MH17 telah tiba di Belanda. Setelah melewati perbatasan Jerman-Belanda di Oldenzaal Selasa 9 Desember 2014 malam waktu setempat.

Proses itu berlangsung setelah musibah menimpa Malaysia Airlines MH17 pada 17 Juli 2014 lalu.

Polisi Jerman mengawal empat truk ke perbatasan, di mana petugas Belanda mengambil alih. Sementara konvoi kedua dari empat truk lainnya masih dalam perjalanan. Seluruh proses tersebut akan dilanjutkan saat fajar.

"Truk diperkirakan melanjutkan perjalanan setelah jam sibuk. Mereka akan tiba di Gilze-Rijen tiga jam kemudian," demikian ungkap wartawan Menno Reemeijer, seperti dikutip dari NL Times, Rabu (10/12/2014).

Reemeijer menuturkan, tidak akan ada upacara penyambutan di pangkalan udara Belanda.

Konvoi truk berisi beberapa puing dari pesawat nahas MH17 berangkat dari Ukraina Rabu 24 November. Delapan truk yang dibagi menjadi 2 rombongan, menempuh perjalanan dari Ukraina ke Belanda sekitar 2 pekan lebih.

Di Gilze-Rijen, akan dilakukan upaya merekonstruksi puing dari Malaysia Airlines Boeing 777 yang meledak karena ditembak jatuh di Ukraina.

Penyidik dari Belanda

Pemerintah Belanda telah menolak permintaan untuk memungkinkan PBB mengganti para penyidik dalam kasus penerbangan Malaysia Airlines MH17 yang meledak di Ukraina. Hal itu merupakan jawaban bagi proposal yang dibuat oleh kerabat penumpang pesawat nahas itu.

Reuters melaporkan, firma hukum yang mewakili 20 kerabat dari Belgia, Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat mengajukan permohonan surat untuk PBB agar menunjuk utusan khusus untuk mengambil alih penyelidikan tersebut.

"Penyelidikan oleh Dewan Keamanan Belanda sedang dilakukan tidak hanya oleh peneliti Belanda," ungkap seorang pejabat senior Kementerian Kehakiman negara itu, Dick Schoof.

Schoof kemudian memberikan daftar 11 negara yang telah memberikan kontribusi kepada tim investigasi -- termasuk Malaysia, Ukraina, dan Rusia. Meski demikian, para kerabat tak terima dengan penjelasan tersebut. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini