Sukses

2 Perampok di Taksi Putih yang Ditangkap Masih 1 Komplotan

Berdasarkan informasi penyidik Polda Metro Jaya, kedua pelaku tergabung dalam 1 komplotan perampok spesialis taksi.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus perampokan di dalam taksi beberapa hari lalu terungkap. Polisi berhasil menangkap 2 orang yang diduga pelaku perampokan di dalam taksi berwarna putih.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mensinyalir kedua pelaku merupakan pelaku yang sama atas 2 kasus perampokan di dalam taksi di Ibukota.

"Mereka disinyalir merupakan pelaku yang sama, baik di Kuningan atau di SCBD (Sudirman Central Business District)," kata Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (8/12/2014).

Rikwanto menjelaskan, berdasarkan informasi dari penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, kedua pelaku tergabung dalam 1 komplotan perampok spesialis taksi.

"Mereka berdua 1 komplotan," ucap Rikwanto.

RP, seorang karyawati pulang malam dari kantornya pada 1 Desember 2014 lalu. Untuk bisa segera sampai di rumah, dia memilih taksi putih. Dari kawasan SCBD, Jakarta Selatan, taksi pun melaju menembus pekatnya malam.

Hingga di pertengahan jalan, warga Tanah Abang, Jakarta Pusat itu dibuat kaget dan ketakutan. Seseorang tiba-tiba menjebol kursi belakang. Sosok penjebol itu muncul dari balik bagasi. Lalu menodongkan pisau sambil meminta barang berharga milik RP.

Sang sopir diduga terlibat dalam aksi ini. Sopir kedapatan menelepon seseorang yang diduga bagian dari sindikat itu. Sopir lalu mengarahkan mobil ke sebuah tempat yang sudah dijanjikan. Setelah tiba, pelaku lain masuk ke taksi.

Ponsel iPhone 5S, laptop, kalung emas, serta kartu ATM digasak. RP juga dipaksa mencairkan uang tunai dari ATM miliknya di sebuah minimarket di Jalan Ciniru, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Wanita lain berinisial RW mengalami perampokan pada Jumat 28 November 2014 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Modusnya sama seperti kasus yang dialami RP. Juga dengan taksi putih atau 'taksi siluman' mirip dengan armada taksi ternama di Ibukota. (Ans/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.