Sukses

BNPB: Imbas Topan Hagupit di Filipina, Indonesia Hujan Ringan

Kecepatan angin maksimum Topan Hagupit yang akan menerjang Filipina 241 km per jam. Siklon ini berdampak pada beberapa pulau di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Filipina siap menghadapi terjangan Topan Hagupit atau dikenal dengan nama lokal Ruby. Saat ini, siklon ada di Laut Filipina mengarah ke barat dengan kecepatan angin maksimum 241 km per jam.

Bandingkan, dengan kecepatan puting beliung yang hanya 60 km per jam. Betapa besarnya kekuatan topanyang akan menerjang Filipina tersebut.

"Siklon ini berbahaya karena energinya dapat menimbulkan angin kencang, hujan deras, banjir, longsor, gelombang tinggi, dan badai petir," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (6/12/2014).

Lanjut Sutopo, diperkirakan siklon akan berada di daratan Filipina pada Minggu 7 Desember 2014.

"Diperkirakan 49 provinsi akan terkena dampak siklon Hagupit diantaranya di beberapa provinsi di IVA Region, IVB, dan V sampai VIII. Saat ini ribuan masyarakat telah diungsikan," papar Sutopo.
 
Posko BNPB terus memantau perkembangan siklon Hagupit ini dengan menggunakan sistem InAWARE (Indonesia All Hazard Warning Risk Evaluation), hasil kerjasama dengan Pacific Disaster Center.

"BMKG telah mengeluarkan peringatan dini dampak siklon Hagupit. Hujan ringan -- sedang berpotensi di wilayah Kalimantan barat bagian selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat," ujar Sutopo.

"Gelombang laut dengan tinggi 2-3 meter di  Perairan Kep. Sangihe, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Perairan timur Halmahera, Perairan Raja Ampat, Perairan utara Papua Barat. Gelombang laut dengan tinggi 3-4 meter di Perairan Kep. Talaud, Perairan utara Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera dan Papua. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada," urai Sutopo.

Lintasan siklon Hagupit ada di sebelah utara dari lintasan Siklon Haiyan, yang pernah menerjang Filipina pada 7 November 2013 lalu, dengan kecepatan 315 km per jam.

Filipina tercatat sangat rawan diterjang siklon.

Ribuan penduduk telah tewas akibat siklon. Dalam 10 tahun terakhir beberapa siklon besar yang menerjang Filipina antara lain siklon Haiyan (Nov 2013, 7.300 orang tewas), Bopha (Des 2012, 1.901 tewas), Washi (Des 2011, 1.268 tewas), Fengshen (Jun 2008, 1.410 tewas), Durian (Des 2006, 1.399 tewas), dan Winnie (Nov 2004, 1.593 tewas). (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini