Sukses

LSI: Rakyat Apresiasi Ical Tak Nyapres 2019 & Rangkul Kader Muda

Survei LSI menunjukan 61,70% menyikapi positif keputusan Ketum Golkar Ical tidak ikut Pilres 2019, hanya 9,80% yang tidak menyambut baik.

Liputan6.com, Jakarta - Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar banyak melahirkan keputusan mengejutkan. Salah satunya, Golkar menolak menyetujui Perppu Pilkada yang diajukan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Namun, di sisi lain ada beberapa keputusan yang diambil Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical yang mendapat apresiasi dari masyarakat. Misalnya, tidak akan maju menjadi capres pada Pilpres 2019 dan merangkul 70% kader muda dalam struktural kepengurusan partai.

Lingkaran Survei Indonesia menyatakan, sikap Ical tidak maju dalam Pilpres 2019 mendapat dukungan 62,50% masyarakat. Sedangkan yang tidak mengapresiasi hanya 10,30% masyarakat.

Peneliti LSI Adrian Sopa mengatakan, keputusan itu berdampak posotif bagi sistem presidensial yang dianut Indonesia saat ini. Sejatinya, negara penganut sistem presidensial tidak menaruh pimpinan partai menjadi pejabat pemerintah. Pimpinan partai hanya bertugas membesarkan partai.

"Keputusan ini juga membuka ruang bagi para elite partai yang berbakat dan kompeten untuk mengambil tiket capres Partai Golkar, karena sang ketua umum tidak mengambil kesempatan itu. Hal ini seharusnya bisa menjadi contoh bagi partai lainnya," kata Adrian, Jakarta, Jumat (5/12/2014).

Keputusan Ical memasukan 70% kader muda masuk dalam struktural kepengurusan partai pun mendapat apresiasi. Survei LSI menunjukan 61,70% menyikapi positif keputusan itu, hanya 9,80% yang tidak menyambut baik rencana itu.

"Ini sangat baik bagi Golkar, khususnya untuk masalah regenerasi dan kaderisasi. Atmosfer kaderisasi menjadi semakin kondusif. Kader muda juga tidak ragu untuk berkarier karena ruang itu dibuka lebar," tutup Adrian.

Survei dilakukan pada 3 sampai 4 Desember 2014 dengan quickpool. Survei yang melibatkan 1.200 responden ini menggunakan metode multistage random sampling atau sistem acak berjenjang dengan margin of error atau tingkat kesalahan 2,9%. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini