Sukses

Nawacita Pemerintah Jokowi-JK Terkait Pendidikan

Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program “Indonesia Pintar” salah satu Nawacita Pemerintah Terkait Pendidikan.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam acara silaturahmi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan seluruh Indonesia di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Senin 1 Desember 2014, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan juga memaparkan visi-misi pendidikan pemerintah baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dirangkum dalam 'Nawacita Pemerintah Terkait Pendidikan'.

1. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Melalui program 'Indonesia Pintar' melalui Wajib Belajar 12 tahun bebas pungutan.

2. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Membangun sejumlah science and technopark di kawasan politeknik dan SMK-SMK dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.

3. Melakukan revolusi karakter bangsa, antara lain:

- Membangun pendidikan kewarganegaraan
- Menghilangkan model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional
- Jaminan hidup yang memadai bagi para guru terutama bagi guru yang ditugaskan di daerah terpencil

4. Memperteguh ke-bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia, antara lain:

- Memperkuat pendidikan ke-bhinneka-an dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga
- Mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan mengangkat kebudayaan lokal
- Meningkatkan proses pertukaran budaya untuk membangun kemajemukan sebagai kekuatan budaya

Langkah Kementerian ke depan....

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

5 Bahan Evaluasi Pendidikan Menteri Anies

5 Bahan Evaluasi Pendidikan Menteri Anies Baswedan

Dengan paparan visi-misi pendidikan dari pemerintah baru di atas, beberapa hal yang akan menjadi pembahasan dan evaluasi di Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, di antaranya:

1. Tentang Kurikulum 2013
- Tim evaluasi bekerja menentukan keberlanjutan Kurikulum 2013.
- Beberapa opsi keberlanjutan dan revisi Kurikulum 2013.
- Evaluasi dan masukan dari daerah.
 - Kaitan Kurikulum 2013 dengan janji pemerintahan baru (menghilangkan penyeragaman dalam pendidikan, pengembangan pendidikan kewarganegaraan, pengembangan pendidikan karakter, dll)

2. Tentang Ujian Nasional
- Beberapa opsi keberlanjutan dan reposisi Ujian Nasional.
- Ujian Nasional untuk siapa? – Perlunya merancang alat akuntabilitas yang bermanfaat bagi seluruh stakeholder.
- Paradigma pemerintah sebagai pompa yang menolong dan memberdayakan siswa sejak dini, alih-alih sekadar penyaring yang menghakimi dan menghukumi siswa di ujung.
- Kaitan Ujian Nasional dengan janji pemerintahan baru (menghilangkan penyeragaman dalam pendidikan, pemerataan mutu pendidikan Indonesia, pengembangan pendidikan karakter, dll).

3. VIP-kan Guru-guru
- Lepaskan guru dari segala kepentingan politik praktis di pusat maupun daerah.
- Dorong masyarakat memberikan keistimewaan dan keutamaan pada guru-guru kita.
- Bantu guru mengurangi pengeluarannya dengan mendorong dunia bisnis memberikan program-program potongan harga khusus bagi guru.

4. Pendidikan Orang Tua
- Keluarga sebagai salah satu dari trisentra pendidikan adalah tempat pendidikan yang pertama dan utama. Kinerja akademik anak di sekolah pun sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar sekolah, utamanya di rumah.
- Sangat penting untuk melibatkan orangtua secara aktif dalam proses pendidikan di sekolah agar pembelajaran yang diterima anak bisa selaras dan tidak saling menegasikan.

5. Kepemimpinan Lokal dan Kinerja Pendidikan-
- Daerah yang memprioritaskan pendidikan dan menyisihkan anggaran lebih besar cenderung mendapatkan hasil kinerja pendidikan yang lebih baik.
- Daerah dengan pengelolaan pendidikan yang baik memiliki lebih banyak sekolah dengan jumlah guru yang tepat sehingga menaikkan kinerja pendidikan.

Selanjutnya, Menteri Anies menjelaskan ada 4 hal yang menjadi pekerjaan rumah bersama, antara lain:

1. Meningkatkan kinerja delapan standar layanan pendidikan  di semua sekolah dalam waktu 34 tahun sehingga tidak ada  yang berada di bawah standar layanan minimal. Every school is a good school.
2. Gerakan meningkatkan kemuliaan dan mutu guru. Pembenahan dan penuntasan status kepegawaian guru.
3. Membangun jejaring komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik antarpemerintah daerah untuk saling berbagi praktik-praktik baik, termasuk yang muncul dari masyarakat.
4. Mendorong keterlibatan aktif masyarakat dan pihak swasta dalam membantu memecahkan masalah dan meningkatkan kinerja pendidikan daerah.

(Adv/Gil/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.