Sukses

PM Israel Segera Gelar Pemilu Dini

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pemilu dini. Setelah memecat 2 menterinya.

Liputan6.com, Yerusalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pemilu dini. Hal itu dilakukannya, setelah memecat dua menteri utamanya akibat perselisihan mengenai sejumlah isu kebijakan.

Dalam pernyataan yang dikutip dari VOA News, Rabu (3/12/2014), PM Israel itu mengatakan Menteri Keuangan Yair Lapid dan Menteri Kehakiman Tzipi Livni telah mengecam keras pemerintahannya dan ia tidak akan menolerir adanya oposisi di dalam pemerintahannya.

"Lapid dan Livni diam-diam mencoba untuk membentuk koalisi alternatif. Dalam satu kata, itu disebut kudeta. Dan itu tidak memungkinkan pemerintahan berjalan," ucap Netanyahu dalam konferensi pers yang disiarkan sejumlah televisi, Selasa 2 Desember 2014.

"Pemilu dini akan memberi mandat yang kuat untuk memimpin Israel," ungkap dia.

Lapid dan Livni berbeda pendapat dengan Netanyahu dalam sejumlah isu, termasuk RUU kontroversial yang sedianya akan menetapkan Israel sebagai negara bagi orang Yahudi.

Livni membantah tudingan tersebut dan mengatakan Netanyahu telah bekerja di belakang layar untuk menggantikan mereka.

Menurut Yair Lapid, jika pemilihan umum jadi dipercepat, maka Netanyahu akan mendapat mandat baru yang memungkinkan dirinya melanjutkan kebijakan untuk terus mengekspansi tanah Palestina dan mendirikan permukiman.

Lapid menambahkan, Netanyahu juga kemungkinan akan bisa meloloskan rencana pembentukan Israel sebagai negara Yahudi yang menurutnya penting untuk melindungi identitas warga Yahudi di Israel.

Pihak pengecam -- Lapid dan Livni -- mengatakan RUU itu, yang akan menghilangkan bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi, dapat melemahkan karakter demokrasi Israel dan semakin meminggirkan 20 persen warga Israel keturunan Arab.

Pihak oposisi di pemerintahan juga mengecam anggaran tahun depan, kebijakan pajak dan tingginya biaya hidup.

Netanyahu mengatakan akan secepat mungkin membubarkan parlemen. Meski demikian sejumlah jajak pendapat menunjukkan ia tetap akan memenangkan pemilu meski popularitasnya menurun.

Menteri Keuangan Yair Lapid dan Menteri Kehakiman Tzipi Livni yang dipecat Netanyahu adalah pemimpin dua partai moderat yang bertentangan dengan kelompok sayap kanan yang mendominasi kabinet -- Tzipi Livni memimpin Partai Hatnuah sedangkan Yair Lapid pendiri Partai Yesh Atid. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini