Sukses

PRT Tewas di Medan Bertambah, Warga Rusak Rumah Penganiaya

Meski telah dipasangi garis polisi, sejumlah warga tetap melampiaskan kemarahannya dengan merusak rumah pelaku.

Liputan6.com, Medan - Ratusan warga di simpang Jalan Angsa dan Jalan Beo, Medan Timur, Sumatera Utara, mendatangi rumah pelaku penganiayaan Pembantu Rumah Tangga (PRT). Massa merusak rumah pelaku lantaran kesal setelah terungkap lagi korban tewas akibat kasus penganiayaan tersebut.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (2/12/2014), jenazah seorang wanita yang ditemukan di aliran Sungai Deli 9 November lalu ternyata adalah Yanti, PRT di rumah tersebut. Yanti diduga menjadi korban penganiayaan oleh 7 anggota keluarga Syamsul Anwar.

Warga tidak mengira rumah bertingkat yang selalu tertutup itu menjadi tempat penganiayaan para wanita pencari kerja. Rumah itu juga selalu dijaga ketat sejumlah pria dan dipasang 13 unit kamera pengintai.

Meski kini rumah para tersangka telah dipasangi garis polisi, warga sekitar tetap berkerumun dan melampiaskan kekesalan dengan membongkar tenda canopy.

Jenazah Yanti yang dibawa ke kamar mayat RSUD Pringadi, Medan pertama kali dikenali oleh Endang, rekan sesama PRT. Yanti dan Endang sama-sama bekerja di keluarga Syamsul Anwar. Mereka mengaku kerap mendapat perlakuan kasar dari sang majikan.

Sebelum menghilang dari rumah majikan 31 Oktober malam lalu, Yanti disiksa oleh para tersangka.

Selain Yanti, para tersangka juga menganiaya Cici, PRT lain, hingga tewas. Jenazah korban kemudian dibuang ke jurang di Karo, Sumatera Utara.

3 Pembantu lainnya yang berhasil diselamatkan yakni Anis Rahayu asal Malang, Rukmiani asal Jawa Tengah dan Endang asal Madura juga mengaku kerap disiksa sang majikan.

Kasus ini terbongkar setelah polisi mendapat laporan terjadi perdagangan manusia. Kini polisi telah menentapkan Syamsul Anwar, Radika istrinya, dan 5 anggota keluarga lainnya sebagai tersangka penganiayaan. Mereka kini ditahan di Polresta Medan. (Nfs/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini