Sukses

Hemat Anggaran, Ahok Pakai Jurus Tuan Tanah

Selain hemat anggaran, Ahok juga mengaku, akan meningkatkan prestasi para pengawainya dengan memberikan poin.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengurangi beban anggaran. Ada beberapa poin yang dibahas untuk mengurangi beban anggaran ini.

"Tadi kita (Pemprov DKI) membahas anggaran, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Misalnya, rapat-rapat di hotel kan tidak boleh dilakukan, sosialisasi dokter-dokter di tempat-tempat tertentu (hotel misalnya) tidak boleh dilakukan," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (1/12/2014).

Menurut Ahok, Pemprov DKI Jakarta akan meniadakan event-event yang menggunakan anggaran daerah. Dia hanya akan mendukung event tersebut terlaksana dengan baik.

"Misalnya, ada acara olympic sains, kita nggak akan bikin. Kita bayar (keluarkan dana) buat anak-anak miskin (yang berprestasi) yang nggak mampu buat daftar dan berangkat ke sana. Modelnya seperti itu saja," ujar dia mencontohkan.

Terkait kemungkinan Jakarta akan kehilangan event, menurut Ahok, event akan tetap ada. Namun sistemnya akan seperti tuan tanah yang menyewa 'lapak-lapak' bagi siapa pun yang ingin mengadakan event.

"Saya (Pemprov) kan tuan tanah, kita punya lapak, sama seperti oknum RW buka ruas jalan untuk buka pasar malam. Dia kan dapat duitnya. Kalau misalnya kita jadi tuan rumah, itu is okay. Kita pisahin saja jika ada orang mau mengadakan event, Pemprov ini kan tuan tanahnya, masa kita tidak bisa titip sesuatu," tegas dia.

Peningkatan Prestasi Pegawai

Selain hemat anggaran, Ahok juga mengaku, akan meningkatkan prestasi para pengawainya dengan memberikan poin bagi yang sungguh-sungguh bekerja dengan baik.

"Sekarang kita akan memberikan sistem poin. Dia kerja ngapain aja, mesti jelas. Kalau rapat di sini benar nggak itu (rapat). Misalnya, ada orang Satpol PP bantu penyuluhan KB, ya masa nggak boleh, bolehnya kalau dia ngerti, kita kasih poin. (Ini kan hemat) daripada harus bayar petugas sebulan sekali, tapi nggak kerja," ujar Ahok mencontohkan.

Meski demikian, Ahok masih belum mengetahui berapa efisiensi anggaran yang akan dilakukan. "Belum keluar, 2 minggu lagi. Dari honor bisa hemat Rp 2,3 triliun, nggak ada lagi honor-honoran, yang mau kerja ya silakan kerja," tegas dia.

Meski melakukan penghematan, ada beberapa hal yang menurut Ahok masih menjadi prioritas program Pemprov DKI Jakarta.

"Tentu lahan tetap sama, rumah susun, normalisasi sungai, jalan-jalan inspeksi aspal di seluruh kampung, serta normalisasi waduk," pungkas Ahok.

Ada event besar yang akan dihadapi Indonesia, yakni sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Indonesia akan memakai 3 kota sebagai 'host' utama. Ketiga kota itu adalah Jakarta, Bandung, dan Palembang.

Menurut Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2015 akan dialokasikan ke pembangunan infrastruktur Asian Games 2018.

"Tahun depan kita fokuskan APBD ke pembangunan infrastruktur Asian Games 2018, kan bukan Rp 1 atau 10 miliar atau Rp 500 miliar. Makanya kita siapkan venue dan infrastruktur, kita pilah-pilih menjadi pundi-pundi untuk memperkuat persiapan Asian Games," jelas Heru.

Heru mengaku, hal itu harus segera dipersiapkan walau pun pelaksanaan Asian Games 2018 baru akan dimulai pada 2018 mendatang. "Itu harus sekarang, 3 tahun kan cukup untuk persiapan. Sekerang kita cut-cut anggaran, untuk bikin dan perbaikan venue-venue sarana, perbaikan transportasi, perbanyak Transjakarta," jelas Heru. (Rmn/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.