Sukses

Peringatan, Suhu Permukaan Bumi Naik

Suhu global permukaan daratan dan lautan sepanjang Januari sampai Oktober tahun ini 0,68 derajat Celcius di atas rata-rata suhu selama Abad

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Bumi kini lebih hangat lantaran suhu permukaan tempat tinggal manusia ini naik 0,8 derajat Celcius dalam satu abad terakhir. Karena itu manusia diharapkan bisa lebih peduli kepada lingkungan demi mencegah peningkatan suhu yang berkelanjutan.

"Dari tiga dekade terakhir kondisi saat ini lebih hangat dan tercatat 30 tahun terakhir merupakan periode terpanas dalam 1.400 tahun di wilayah belahan Bumi utara," kata Koordinator Divisi Peningkatan Kapasitas Penelitian dan Pengembangan DNPI Agus Supangat, Sabtu (29/11/2014).

Sementara itu, lembaga kelautan dan atmosferik Amerika Serikat (National Oceanic and Atmospeheric Administration/NOAA) mencatat, selama Oktober 2014 suhu global daratan dan lautan 0,74 derajat Celcius melebihi rata-rata suhu selama abad ke-20 yang sebesar 14,0 derajat Celsius.

Menurut NOAA, suhu global permukaan daratan dan lautan sepanjang Januari sampai Oktober tahun ini 0,68 derajat Celcius di atas rata-rata suhu selama Abad ke-20. Sepuluh bulan pertama tahun ini tercatat sebagai periode yang paling hangat.

Agus menjelaskan, kenaikan suhu Bumi menyebabkan peningkatan frekuensi gelombang panas dan intensitas curah hujan pada berbagai daerah. Ia menambahkan, kenaikan suhu tersebut juga menyebabkan lautan menyerap karbon dioksida lebih banyak sehingga kondisinya menjadi lebih asam. "Dan tinggi permukaan laut global naik 20 centimeter," papar dia.

Pada bagian lain, lanjut Agus, gletser menyusut serta permafrost, sedimen dan batuan yang membeku jadi cair. Dia mengatakan bahwa tutupan salju musiman di wilayah belahan Bumi utara juga mengalami penurunan, lapisan es Laut Arktik di musim panas berkurang sekitar 40 persen sejak 1979.

Menurut Agus, hal itu disebabkan oleh aktivitas manusia yang menyebabkan gas rumah kaca mencapai tingkat tertinggi sejak 800 ribu tahun lalu. Konsentrasi gas karbon dioksida saat ini 40 persen lebih tinggi dibandingkan era sebelum adanya industri dan semua itu disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan.

Dia menambahkan, jika tidak ada upaya mitigasi yang ambisius dari seluruh negara di dunia, maka kondisi bisa makin parah dan suhu Bumi bisa naik antara 3-4 derajat Celcius. (Ant/Riz/Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.