Sukses

WNI Korban Tewas Ledakan Tambang di Malaysia Bertambah 1 Orang

Korban jiwa akibat ledakan tambang di Sri Aman, Malaysia kembali bertambah

Liputan6.com, Jakarta Korban jiwa akibat ledakan tambang di Sri Aman, Malaysia kembali bertambah. Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang teridentifikasi sebagai  Achmad Zidin menjadi korban tewas paling baru dalam insiden tersebut.

"Korban tewas akibat ledakan di tambang batu bara milik Silantik Resources Sdn. Bhd. di Sri Aman bertambah satu dengan meninggalnya Achmad Zidin pada Selasa  pukul 18.13 di RSU Sarawak," sebut keterangan resmi Kementerian Luar Negeri kepada Liputan6.com, Rabu (26/11/2014).

Menurut Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, kabar tewasnya Achmad didapat mereka dari dokter di ICU RSU Sarawak. Dijelaskan pihak RS, Zidin meregang nyawa akibat luka di kepala dan pendarahan yang berakibat pada kegagalan fungsi organ.

Pihak KJRI menambahkan, mereka telah menghubungi kakak almarhum Ahmad Abidin. Saat ini KJRI masih berkonsentrasi dalam pengurusan dokumen pemulangan jenazah.

Pada hari yang sama, korban lain atas nama Kardianto telah selesai diotopsi. Hasil dari otopsi itu memastikan Kardianto tewas karena luka di dada akibat ledakan.

Untuk pemulangan jenazah Kardianto, dari keterangan pihak keluarga korban mereka merencanakan memakai jalan darat dari Kuching ke Pontianak.

Setelah tiba di Ibukota Kalimantan Barat itu, barulah jenazah Kardianto dibawa menggunkan pesawat dari Pontianak ke Semarang dengan menggunakan maskapai Kalstar. Pihak perusahaan pun akan menanggung semua biaya pemulangan jenazah.

Sementara itu, WNI lain yang menjadi korban luka (Triyono, Dul Salam, dan Moh. Zaenudin) sudah keluar dari ICU. Maka saat ini tidak ada lagi korban yang dirawat di ICU.

Seperti diketahui, insiden tragis ini terjadi di wilayah timur Negara Bagian Sarawak pada pukul 08.45 waktu setempat (00.45 GMT) pada Sabtu 22 November 2014. Ketika itu 119 penambang, termasuk warga Korea Utara, Myanmar, warga negara China, Bangladesh, dan Indonesia, sedang bekerja di bawah tanah.

Kepala Departemen Kebakaran dan Penyelamatan Sri Aman, Ranger Moss mengatakan, ledakan terjadi ketika sebuah saklar untuk sabuk pada tambang dihidupkan, dan satu extractor digunakan untuk mengusir gas keluar dari terowongan tidak bekerja.

Bunga api kemudian keluar dari saklar atau itu mungkin yang telah menyebabkan terjadinya kecelakaan atau ledakan tambang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini