Sukses

Kisah Sri Utami Membangun Rumah Sakit untuk Kaum Miskin

Sri Utami terdorong membangun rumah sakit untuk warga tidak mampu, karena teringat masa hidupnya dulu.

Liputan6.com, Solo - Rumah sakit swasta umumnya digambarkan sebagai mahal, bukan untuk kalangan miskin. Tapi di Solo, Jawa Tengah ada, rumah sakit swasta yang memang dibangun untuk melayani warga tidak mampu.

Seperti dalam Sosok Minggu Ini yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (23/11/2014), sang pendiri bernama Sri Utami terdorong membangun rumah sakit ini, karena teringat masa hidupnya dulu.

Memang Sri Utami lahir dan tumbuh dalam keluarga yang boleh dikata kekurangan. Sri terbiasa hidup susah. Namun setelah menikah pun Sri harus membanting tulang untuk menyambung hidup. Berbagai pekerjaan ia lakoni mulai dari buruh cuci, penjual jamu, pengamen jalanan hingga guru senam.

Berkat kegigihan dan keuletan, Sri bisa menabung. Dana tabungan digunakannya untuk membeli tanah, dan membiayai sang suami sekolah kedokteran. Hingga akhirnya pada 2001, Sri bisa mendirikan sebuah klinik.

Sri rupanya bertangan dingin. 13 tahun kemudian satu klinik berkembang menjadi satu rumah sakit dengan fasilitas bedah lengkap dan 3 buah klinik.

Dengan tarif relatif murah, Rp 15 ribu untuk konsultasi dokter dan Rp 45 ribu rawat inap, jajaran rumah sakit dan Klinik Mojosongo jadi andalan banyak warga Solo.

Bukan berarti RS Mojosongo memberi layanan seadanya, fasilitas rumah sakit terus berkembang lengkap dengan berbagai peralatan canggih.

Sri Utami selalu coba membantu orang lain dengan berbagai cara. Ia mendorong para karyawan kliniknya agar coba berwiraswasta.

Ia juga medirikan koperasi dengan pinjaman tanpa bunga kepada pengusaha kecil dan pedagang kaki lima. Di usia 65 tahun, ibu empat anak ini masih aktif berkarya untuk orang lain. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.