Sukses

2 Kakak Beradik Tewas Tertimbun Longsor di Bengkulu

Tim penyelamat berhasil menemukan Gifrianto dan Yur dalam keadaan selamat. Namun, 2 anaknya ditemukan telah meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bengkulu sejak Kamis malam hingga Jumat pagi telah menyebabkan longsor di 12 titik di sepanjang jalur lintas Sumatera. Mulai dari Rejang Lebong (Bengkulu) menuju Lubuk Linggau (Sumsel) hingga Kiliranjawo, Kab Sijunjung (Sumbar).

Kondisi ini juga mengakibatkan longsor di Jorong Ranah Pinago, Nagari Siaua, Kecamatan Kamang Baru. Satu rumah yang berpenghuni 4 orang roboh diterjang longsor.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tim penyelamat berhasil menemukan Gifrianto dan Yur dalam keadaan selamat di rumah yang diterjang longsor. Namun, 2 anaknya ditemukan telah meninggal dunia.

"Pada pukul 04.20 WIB, Romi (7 tahun) berhasil ditemukan, sedangkan Gita (11 tahun) ditemukan pada 05.15 WIB," ujar Sutopo melalui sambungan telepon, Jumat (21/11/2014)

BPBD dan Dinas PU, menurut Sutopo, telah membersihkan jalan dari material longsor dan saat ini kondisi jalan sudah dapat dilalui kembali.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak hujan pada Januari 2015, sehingga potensi longsor dan banjir akan meningkat.

Longsor adalah bencana yang menyebabkan korban jiwa paling banyak selama 2014. Dari total 332 musibah longsor, telah menyebabkan 262 orang meninggal dunia.   

Daerah rawan longsor yang perlu memperoleh perhatian yaitu daerah-daerah pegunungan dan perbukitan di sepanjang Bukit Barisan dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Sumsel, dan Lampung.

Beberapa gejala umum sebelum longsor ditandai oleh adanya keretakan tanah, amblesnya tanah pada lereng, penggembungan pada tebing lereng, miringnya pohon-pohon atau tiang-tiang pada lereng, munculnya rembesan air pada lereng secara tiba-tiba, dan mata air pada lereng menjadi keruh secara tiba-tiba. (Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.