Sukses

Polisi: Pembunuh Sri Wahyuni Pengangguran

Berdasarkan pengakuannya kepada penyidik, pria pembunuh Sri Wahyuni itu sudah 2 tahun tidak bertemu istrinya.

Liputan6.com, Jakarta - Pria pembunuh Sri Wahyuni, JAH, akhirnya berhasil diringkus polisi. JAH ditangkap di tempat tinggal istrinya di Nabire, Papua, Jumat (21/11/2-14).

Berdasarkan pengakuannya kepada penyidik, pria itu tidak mempunyai pekerjaan selama berada di Jakarta. Dia juga sudah 2 tahun tidak bertemu istrinya.

"JAH sudah tidak ketemu selama 2 tahun ini dengan istrinya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Polda Metro Jaya, Jumat (21/11/2014).

"JAH pengangguran, kerjanya tidak jelas, kadang kerja kadang tidak," sambung Rikwanto.

Setelah mengetahui Sri tewas, JAH kemudian mengambil barang-barang berharga milik korban dan melarikan diri ke Bali. "Dia langsung membeli tiket ke Bali," kata Rikwanto.

Dari hasil pemeriksaan manifest Bandara Soekarno-Hatta, diketahui JAH berangkat ke Bali pada 15 November 2014 sekitar pukul 14.30 WIB dengan menggunakan Lion Air.

"Dari sana (Bali) dia kembali membeli tiket ke Jayapura, namun pelaku sempat transit di Makassar selama satu hari, dari Jayapura pelaku langsung melanjutkan perjalanan ke Nabire," ucap Rikwanto.

Kepada penyidik, JAH mengaku mencekik Sri Wahyuni setelah keduanya bertengkar di dalam mobil milik Sri yang diparkir di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.  

Sri kemudian tewas dan jasadnya dibiarkan di dalam mobil Honda Freednya, B 136 SRI. Jasad Sri baru ditemukan pada Rabu 19 November 2014, saat orang-orang di sekitar bandara mencium bau tak sedap.

Saat ditemukan, jenazah ibu 2 anak itu sudah membusuk sehingga sempat tak bisa dikenali. Jasad itu baru dikenali merupakan tubuh Sri Wahyuni setelah suaminya, Yan Siregar,  melihat bekas operasi usus buntu dan operasi pengangkatan indung telur yang pernah dijalani korban semasa hidupnya.

Dari rekaman kamera CCTV bandara, Sri dan JAH diketahui masuk bandara pada Sabtu 15 November 2014.  (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini