Sukses

Ratusan Rumah di Pekanbaru Diterjang Banjir 50 Cm

Para warga tengah mencari tempat untuk mengungsikan barang-barang.

Liputan6.com, Pekanbaru - Hujan lebat yang mengguyur Kota Pekanbaru sejak sepekan terakhir membuat ratusan rumah di Perumahan Witayu, dan di Jalan Nelayan, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru direndam banjir.

Pantauan Liputan6.com, Kamis (20/11/2014) petang, ketinggian air di kawasan tersebut mencapai 50 cm. Para warga tengah mencari tempat untuk mengungsikan barang-barang.

Mamang, salah seorang warga di Perumahan Witayu, mengaku hingga kini belum ada perhatian dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, maupun Lurah Sri Meranti seperti menyiapkan tenda penampungan bagi warga yang ingin mengungsi.

"Banjir ini sudah dua hari. Sekarang air masih pasang surut. Hari ini air naik lagi. Tentu warga butuh bantuan, tapi sampai hari ini belum ada," ungkap Mamang.

Meski kawasan itu sudah langganan banjir ketika musim penghujan, kata Mamang, warga sekitar termasuk dirinya tidak mau meninggalkan lokasi perumahan itu. "Kalau airnya memang tinggi, paling warga mengungsi. Pindah (rumah), saya yakin warga tak akan mau," ujar dia.

Hal senada juga disampaikan Amri. Warga Jalan Nelayan ini menyatakan selain bantuan makanan, warga juga membutuhkan bantuan berupa obat-obat untuk menghindari berbagai penyakit yang ditimbulkan saat dan pasca banjir nanti. "Sampai hari ini belum ada bantuan dalam bentuk apapun yang diterima warga," jelas Amri.

Lurah Sri Meranti Welly Amrul mengatakan belum adanya bantuan kepada para warga karena banjir masih pasang surut. "Kita belum buat laporan karena banjir masih pasang surut. Belum permanen," ucap Sri. "Nantilah kita cek lagi. Kalau warga memerlukan kita akan buat laporan."

Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman (Dinsoskam) Pekanbaru Mutia Eliza mengaku, belum mendapatkan laporan adanya banjir dari pihak kelurahan. Namun begitu, dia mengaku akan turun untuk lakukan pengecekan.

"Saya belum dapat laporan. Nanti di cek ke lapangan dulu. Kalau memang banjir, kita minta surat dari kelurahan, karena semua kegiatan itu kan harus ada laporan. Sejauh ini belum ada surat (laporan) masuk," terangnya. "Tentu kita berikan bantuan. Tapi prosesnya kelurahan juga harus berikan laporan ke kita," tandas Mutia. (Riz/Nan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.