Sukses

Kala Puluhan Petani Wanita Salah Mengadu ke KPK

Dengan berpakaian lengkap ala petani, belasan wanita ini menyampaikan aspirasinya kepada Ketua KPK Abraham Samad.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan petani yang didominasi kaum wanita menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK ). Meski menyadari salah tempat, para petani ini meminta KPK mendengarkan aspirasinya.

Dengan berpakaian ala petani, lengkap dengan topi campingnya, para petani yang datang dari Rembang itu meminta pertolongan komisi yang dipimpin Abraham Samad agar dapat menghentikan pembangunan pabrik semen di daerahnya.

"Kami adalah ibu-ibu yang semuanya petani. Bumi adalah ibu, karena itu apabila bumi rusak maka kehidupan tidak ada lagi. Tanah kami rusak maka kami bekerja dimana lagi, kami sudah menentang pabrik ini sejak lima bulan lalu," ujar salah satu petani bernama Narty, di Gedung KPK, Kamis (20/11/2014).

Menurut Narty, selama lima bulan, dia dan kawan-kawannya tidur di tenda. Namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak menghiraukannya.

"Kami tidur di tenda siang malam tak peduli dingin dan panas, Pak Ganjar Pranowo tidak pernah menghiraukannya," jelas dia.

Mereka pun menyadari kedatangannya ke KPK salah tempat. Tapi berharap KPK dapat mendengarkan aspirasinya. "Mohon maaf kalau kami salah datang ke sini, tapi kami hanya berharap agar harapan kami didengar," pungkas Narty.

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) sebelumnya pernah mengecam tindak kekerasan terhadap para petani di Rembang yang menolak penambangan Karst dan Pembangunan Pabrik Semen Indonesia di Rembang.

Menurut KPA, kekerasan yang dialami petani Rembang ini semakin menambah panjang daftar konflik agraria yang mengancam berlangsungan hidup petani.

"Kini petani di Rembang, Jawa tengah mendapatkan kesempatan merasakan penderitaan akibat konflik agraria," ujar Sekretaris Jenderal KPA, Iwan Nurdin. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.