Sukses

Ratusan Truk Surabaya Mogok-Jalur Bandung Arah Garut Diblokir

Unjuk rasa ratusan truk ekspedisi Organda khusus Tanjung Perak, Surabaya melumpuhkan aktivitas pelabuhan.

Liputan6.com, Surabaya - Unjuk rasa ratusan truk ekspedisi Organda khusus Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur melumpuhkan aktivitas pelabuhan akibat kenaikan harga BMM. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (19/1/2014).

Aksi mogok angkutan umum berlangsung di berbagai daerah di tanah air. Unjuk rasa ratusan truk ekspedisi Organda (organisasi angkutan umum) khusus Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, melumpuhkan aktivitas pelabuhan.

Mereka menuntut pemerintah memberi subsidi BBM, khusus bagi angkutan umum dan menghapus pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama angkutan umum.

Di Banyumas, Jawa Tengah, aksi mogok angkutan kota dan bus membuat ratusan penumpang terlantar. Petugas kepolisian dari Polres Banyumas turun tangan mengantarkan warga ke tempat tujuan menggunakan truk dalmas. Aksi simpatik polisi ini disambut gembira warga karena bisa berangkat ke tempat tujuan dengan gratis.

Di Mandailing Natal, Sumatera Utara, ratusan pelajar di Kecamatan Panyabungan terlantar tidak pulang sekolah akibat angkutan umum mogok.

Untuk mengangkut para pelajar, polisi menurunkan 2 bus milik Polres Mandailing Natal. Para sopir mogok menuntut kenaikan tarif lebih dari 10 persen.

Sementara di Solo, Jawa Tengah, ratusan angkutan umum hanya memarkirkan kendaraan di Jalan Jenderal Sudirman. Ketegangan pun sempat terjadi saat sopir yang masih nekat beroperasi dihadang dan penumpangnya diturunkan paksa. Pengusaha menuntut agar pemerintah memberikan subsidi untuk angkutan umum.

Lain halnya di Garut, Jawa Barat, menentang kenaikan harga BBM, aksi mogok juga dilakukan sopir angkutan umum dengan memarkirkan kendaraan di ruas jalur Bandung-Garut.

Aksi tersebut sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas, karena sopir parkir di badan jalan. Sementara itu menuntut pemerintah, mereka harus segera menetapkan tarif baru. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini