Sukses

Jokowi Setuju, BATAN Langsung Bangun PLTN Mini

Teknologi nuklir ini sangat penting untuk segera digunakan bukan hanya sebagai pembangkit listrik, namun untuk meningkatkan kesejahteraan.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot Sulistio Wisnubroto berharap pemerintahan Jokowi-JK menyetujui rencana pembangunan PLTN mini non komersial di Kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Hal ini sebagai introduksi sebelum pembangunan yang lebih besar.

Pembangunan reaktor mini akan memperkuat penerimaan masyarakat akan perlunya energi nuklir untuk mencukupi kebutuhan listrik di Indonesia. Dibutuhkan biaya sekitar Rp 1,6 triliun dengan jangka waktu pembangunan lima tahun. Bila disetujui, BATAN akan memulai pembangunan pada 2015.

“Fokus kita dalam waktu dekat adalah membangun PLTN Mini (prototype) sebagai contoh sebelum kita membangun PLTN yang lebih besar. Mudah-mudahan pada 2020 sudah bisa beroperasi,” ujar Djarot usai mengikuti Seminar Nasional Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang 2014 di Kantor BATAN, Pasar Jumat, Jakarta Selatan, 12 November 2014 lalu.

Pembangunan PLTN ini sejalan dengan amanat UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Sesuai UU tersebut, Indonesia diharuskan memiliki PLTN pada 2019. Kondisi cadangan energi yang mengkhawatirkan juga membutuhkan jalan keluar yang cepat.

“Salah satunya harus adanya energi alternatif yakni nuklir ini,” jelas Djarot.

Menurut Djarot, BATAN melalui Kementerian ESDM sudah menyerahkan dokumen rencana pembangunan PLTN kepada pemerintahan SBY sebelum lengser. Ini merupakan gagasan Kementerian ESDM dan BATAN untuk membangun 5 GW PLTN dalam bentuk ‘dokumen putih’. Djarot berharap dokumen tersebut sudah dibaca oleh Menteri yang baru.

Lokasi yang selama ini sudah dilakukan feasibility study dan dinyatakan sudah siap untuk dibangun PLTN adalah di daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun Djarot menegaskan, perlu dilakukan sosialisasi yang terus menerus agar tidak menimbulkan resistensi yang menyebabkan timbulnya masalah baru.

Belitung Timur Lokasi PLTN Pertama....

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belitung Timur Lokasi PLTN Pertama

Sementara itu, Bupati Belitung Timur, Basuri Tjahaja Purnama yang hadir dalam acara seminar tersebut, mengatakan Kabupaten Belitung Timur siap dijadikan lokasi pembangunan PLTN pertama di Indonesia.

“Kami siap. Yang perlu diyakinkan bahwa daerah ini cocok untuk dijadikan lokasi tapak PLTN. Meskipun dikatakan bahwa wilayah Indonesia dilingkari gunung berapi (ring of fire), tetapi kita semua tahu bahwa sudah ribuan tahun daerah Belitung aman dan tidak ada masalah,” imbuh Basuri.

Menurutnya, teknologi nuklir ini sangat penting untuk segera digunakan bukan hanya sebagai pembangkit listrik, namun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Omong kosong investasi bisa masuk jika energi tidak ada,” jelas Basuri lagi.

Adik kandung Basuki Tjahaja Purnama ini juga menegaskan, bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan membuat surat ke Presiden agar dapat segera menyetujui rencana pembangunan PLTN mini sebagai prototype untuk pembangunan PLTN yang lebih besar.

Berkaitan dengan penolakan masyarakat, Basuri menyatakan akan turun langsung melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan dalam setiap kesempatan dia sudah mulai menyampaikan kepada masyarakat mengenai rencana pembangun PLTN 100 MW, dan sampai saat ini belum ada penolakan masyarakat terhadap rencana tersebut.

Hasil jajak pendapat nasional yang dilakukan selama 3 tahun terakhir tentang pemanfaatan teknologi nuklir menyimpulkan bahwa 76,5 persen responden setuju pemanfaatan iptek nuklir di Indonesia. Khusus untuk pemanfaatan di bidang energi (PLTN), 60,4 persen responden menyatakan setuju.

Sedangkan khusus jajak pendapat tentang pemanfaatan iptek nuklir yang dilakukan di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), hasilnya lebih tinggi yakni 75 persen. Dan untuk PLTN 64,1 persen. Angka ini bisa menjadi acuan pemerintah dalam mengembangkan iptek nuklir dan pembangunan PLTN pertama di Indonesia.

(Adv)

Baca Juga :

Kapasitas Antioksidan Meningkat pada Makanan Iradiasi

Teknologi Baterai Lithium dalam Genggaman Indonesia

Indonesia Kembangkan Teknologi Baterai Masa Depan

Ini Lokasi Bahan Baku Nuklir di Indonesia

Energi Nuklir di Bangka Bisa Hasilkan Listrik 10 Ribu MW

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini