Sukses

Harga BBM Naik, Sopir di Aceh Minta Kenaikan Tarif Hingga 40%

Jika kenaikan tarif hanya 10 persen sebagai imbas dari kenaikan harga BBM, tidak akan bisa menutup biaya operasional angkutan umum.

Liputan6.com, Banda Aceh - Berbeda dengan DKI Jakarta, di mana angkutan umum tetap beroperasi meski sebelumnya Organda menyerukan mogok nasional, di Aceh sejumlah sopir angkutan umum antar kabupaten/kota enggan beroperasi. Mereka memilih tidak melayani penumpang seiring naiknya harga BBM. Alasannya, biaya membeli BBM tidak sesuai dengan pendapatan yang diperoleh.

Seperti terlihat di Terminal L300 Lungbata, Banda Aceh, sejumlah sopir angkutan umum antar kabupaten/kota memilih tidak beroperasi karena belum ada kepastian tarif baru dari pemerintah.

"Semakin hancur kami ini bang, nggak mungkin kami narik dengan kondisi saat ini, untuk isi minyak saja udah nggak cukup, biasanya PP kami habis untuk minyak sekitar 110 liter," ujar Samsul, salah satu supir angkutan umum L300, Rabu (19/11/2014).

"Ini kan kemauan pemerintah bukan kemauan kami, ya jadi pemerintah harus cepat mengatasinya," lanjut Samsul.

Menurut dia, kebijakan pemerintah agar angkutan umum menaikkan tarif sementara 10 persen tidak akan bisa menutupi biaya operasional. "Itu nggak mungkin, nggak cukup, dulu saja pas minyak naik Rp 1.000, ongkos naik dari Rp 80.000 jadi RP 100.000," ujar Samsul yang biasanya melayani trayek Banda Aceh-Takengon, Aceh Tengah.

Meski banyak yang tidak beroperasi, namun ada beberapa sopir yang masih melayani penumpang dengan menaikan tarif angkutan sementara. "Ya ada yang narik juga, tergantung jumlah penumpang kira-kira mencukupi nggak untuk biaya operasi," ujar dia.

Samsul menambahkan, tarif ideal seiring naiknya harga BBM untuk angkutan antar kabupaten/kota antara 30-40 persen. "Kalau 10 persen kami lebih milih nggak jalan. Idealnya itu 30-40 persen, yang dulunya ongkos Rp 100.000 jadi Rp 130.000 atau Rp 140.000," kata Samsul.

Harga BBM resmi naik sejak Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB. Kenaikan harga BBM diumumkan langsung oleh presiden Jokowi di Istana Negara. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.