Sukses

Priyo Golkar: Idealnya Ical Tak Maju Lagi Jadi Ketua Umum

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku siap berkompetisi dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical.

Liputan6.com, Yogyakarta - Bursa pemilihan ketua umum Partai Golkar mulai hangat. Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku siap berkompetisi dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical dan merebut kursi ketua umum dengan cara sehat dan demokratis.

"Saya siap berkompetisi secara sehat berkompetisi dengan Pak Aburizal Bakrie. Kita tidak boleh melarang beliau maju. Meskipun memang ideal kalau beliau ikut memayungi kita. Beliau tidak maju itu ideal sekali itu. Tapi kita harus hormati pilihan beliau," ujar Priyo di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, Selasa (18/11/2014).

Priyo mengaku didukung ratusan kader di daerah yang mengirimkan surat dukungan. Jumlah ini membuktikan bahwa kandidat calon ketua umum memang kompetitif.

Ia juga meminta kepada pemilik hak suara untuk menggunakan hak pilihnya secara sehat. Pemilik suara sah adalah DPD I, DPD II ditambah ormas pendiri dan didirikan dan organisasi sayap.

"Saya sendiri respons positif dari daerah dengan dukungan tertulis di kop surat diteken oleh ketua dan sekretaris sejumlah 380-an surat dukungan dari 560 sekian pemegang suara dari daerah," ujar Priyo.

"Secara teori mestinya tidak ada desaign untuk aklamasi dalam satu figur. Meskipun Pak Aburizal Bakrie didukung oleh 400-an yang saya tidak tahu. Ya harus kita hormati. Katanya Pak Agung (Agung Laksono) juga ada sekian. Pak Erlangga (Erlangga Hartarto) ada sekian makanya ini berproses alamiah," tambah dia.

Priyo berharap, ada jaminan munas diselenggarakan secara adil, demokratis, dan sehat. Hanya dengan cara itu siapapun yang terpilih ketua umum akan dihormati dan didukung.

"Kalau digunakan dengan cara yang tidak baik, maka ini awal dari malapetaka untuk Golkar. Jadi kita semua harus bersama menjamin munas berlaku adil, baik, dan demokratis," tandas Priyo Budi Santoso. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.