Sukses

Ditlantas Polda Metro Gelar Operasi Zebra Selama 2 Pekan

Ditlantas Polda Metro Jaya tidak akan melakukan Operasi Zebra di satu lokasi khusus secara menetap.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menggelar Operasi Zebra pada 26 November 2014. Operasi yang berjalan selama 2 pekan itu akan dikonsentrasikan di titik-titik rawan pelanggaran lalu lintas.

"Operasi Zebra ini kan operasi penegakan hukum. Kita sudah sosialisasi supaya masyarakat tahu. Kita mulai 26 November sampai 2 minggu ke depan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Restu MB di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (17/11/2014).

Restu menjelaskan, jajarannya tidak akan melakukan operasi di satu lokasi khusus secara menetap. Tapi akan berpindah tempat sesuai dengan potensi pelanggaran yang biasa terjadi di Jakarta.

"Beberapa jalur utama busway, jalur yang sering digunakan untuk pengendara melawan arus," beber Restu.

Selain itu, lanjut Restu, jajaranya juga akan menyasar lokasi angkutan umum yang menurunkan dan menaikkan penumpang sembarangan. Lokasi ini diyakini sebagai salah satu pemicu kemacetan di Jakarta.

"Ada juga di tempat menurunkan dan menaikkan penumpang sembarangan. Kalau angkutan umum ini sembarangan, kan kendaraan jadi antre. Nah, macet kan karena itu juga," tutup Restu.

Evaluasi

Menanggapi rencana Pelakasana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan mulai uji coba pelarangan sepeda motor melintas di sepanjang Jalan MH Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya siap melakukan evaluasi bersama Pemprov DKI, terutama perilaku manusia.

"Banyak hal yang harus dilakukan termasuk kesadaran masyarakat," kata Restu.

Restu mengatakan, pihaknya memang sudah diajak berembuk bersama unsur SKPD DKI lain. Termasuk, memaparkan kondisi lalu lintas Jakarta terkini di hadapan Ahok. Intinya, jajaran Polda Metro Jaya siap menjalankan program itu, salah satunya akan mengevaluasi selama uji coba berlangsung.

"Namanya uji coba. Uji coba itu perlu waktu, untuk mengevaluasi apakah lahan, sarana, manusia, itu akan terevaluasi nanti. Oh, ternyata kurang alat, pasukan kurang banyak, penegak hukum harus begini. Oh ternyata angkutan umum belum mencukupi, parkir harus ditambah, ternyata masyarakat harus memahami bahwa jalur Jakarta harus menjadi pilot project," contoh Restu.

Restu menambahkan, masyarakat Jakarta harus sadar tinggal di Ibukota Jakarta yang selalu menjadi sorotan. Masyarakat juga harus siap menjadi 'pilot project' penerapan tertib lalu lintas di Indonesia.

"Intinya siap, kita siap. Siap evaluasi, siap membantu Pemda agar program ini lebih baik," tandas Restu. (Rmn/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini