Sukses

Presiden Rusia Tinggalkan G20: Butuh Tidur Sebelum Kerja Esok

Presiden Rusia Vladimir Putin bertolak dari Brisbane sebelum hasil final pertemuan KTT G20 diumumkan.

Liputan6.com, Brisbane - Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi pemimpin pertama yang pulang dari perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Brisbane, Australia.Ia beralasan untuk istirahat sebelum mulai bekerja keeseokan hari.

Mantan agen badan intelijen Uni Soviet (KGB) itu bertolak dari Brisbane sebelum hasil final pertemuan KTT G20 diumumkan pada hari Minggu.

Dalam konferensi pers sebelum pergi, Putin menyampaikan terima kasihnya kepada Perdana Menteri Australia Tony Abbott.

"Beberapa pandangan kami tidak mencapai titik temu, namun rangkaian diskusi yang diadakan konstruktif dan sangat membantu," ujar Vladimir Putin seperti dimuat BBC, Minggu (16/11/2014).

Sebagaimana dilaporkan kantor berita Rusia, RIA Novosti, Putin mengatakan keputusannya untuk pulang terlebih dulu tak ada hubungannya dengan silang pendapat mengenai Ukraina.

Pria yang menyandang sabuk hitam dalam bela diri judo itu mengaku harus pulang cepat karena ingin tidur sebelum bekerja hari Senin 17 November nanti.

"Kami perlu sembilan jam untuk terbang dari sini ke Vladivostok dan sembilan jam lagi untuk mencapai Moskow. Kami harus pulang dan kembali bekerja hari Senin. Aku butuh tidur setidaknya empat hingga lima jam," ucap dia.

Sebelumnya pada Sabtu 15 November, Presiden Rusia Vladimir Putin mengekspresikan kemarahannya atas sanksi negara-negara Barat terhadap Rusia terkait masalah Ukraina.

Putin mengklaim langkah Amerika Serikat dan Uni Eropa tidak hanya menyakiti Rusia, tapi juga dunia.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan bahwa akan ada perubahan besar hubungan Barat dengan Rusia, bila Rusia tetap melanjutkan pengerahan pasukan di dalam wilayah Ukraina.

Menanggapi persoalan tersebut, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menggambarkan tindakan Rusia di Ukraina sebagai sesuatu yang mengerikan. Sedangkan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper secara lugas meminta Rusia untuk keluar dari Ukraina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.