Sukses

WPAP, Seni Ilustrasi Potret Wajah yang Lahir dari Keterbatasan

Seni populer ini digagas oleh putra bangsa yang berawal karena keterbatasannya pada tahun 90an.

Liputan6.com, Jakarta - Karya seni gambar di era digital tak harus menggunakan media kanvas, bersama cat, dan kuas. Salah satu bentuk seni visual yang tengah berkembang saat ini adalah Wedha's Pop Art Potrait (WPAP).

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV dalam Sosok Minggu Ini, Minggu (16/11/2014), ilustrasi potret wajah yang kini tengah populer ini ternyata digagas oleh anak bangsa yang hanya lulusan SMA, Wedha Abdul Rasyid.

Berawal di tahun 90-an saat Wedha mulai terganggu dengan ketajaman penglihatan yang semakin berkurang. Ia pun terpaksa mencari cara baru untuk menggambarkan wajah manusia.

"Waktu itu memasuki umur 40 mata saya mulai berkurang. Saya yang biasa menggambar alis dengan warna yang benar, struktur yang benar, itu menjadi kesulitan. Sehingga saat itu saya berfikir bagaimana mendapatkan cara menggambar muka orang yang lebih gampang," ujar Wedha.

Wedha terus mengembangkan tekniknya termasuk dengan menggunakan berbagai perangkat lunak. Tak disangka cara menggambar yang awalnya lahir karena keterbatasan kini justru tumbuh semakin populer.

Kalangan seniman visual mengakui pengaruh karya Wedha sangat luar biasa di dunia seni ilustrasi di tanah air.

Pada tahun 2009, berdirilah Wedha's Pop Art Potrait (WPAP) Community. Komunitas ini dibentuk dengan tujuan memperkenalkan pop art atau seni populer kepada masyarakat.

Tak hanya di dalam negeri, Wedha juga aktif di berbagai kegiatan di luar negeri. Pop art ala Wedha kemudian mulai dikenal di mancanegara, antara lain Prancis dan Belanda. Wedha juga kerap diundang mengisi materi dan memamerkan karya-karyanya di luar negeri.

Wedha lahir di Pekalongan, Jawa Tengah 63 tahun lalu. Keluarga menjadi salah satu pendorong semangatnya untuk berkarya. Sebagai seniman, Wedha berharap karya-karya kreatif terus berkembang di dunia seni di Indonesia serta mampu membawa para seniman semakin sejahtera. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.