Sukses

PKB: Pernyataan KMP 'Kasih Hati Minta Jantung' Ngajak Berantem

Menurut Helmi, tuujuan utama KIH bukan jumlah kursi di pimpinan AKD.

Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR menyayangkan pernyataan Fadli Zon. Wakil Ketua DPR itu menyebut Koalisi Indonesia Hebat (KIH) 'dikasih hati minta jantung' dalam hal pembagian kursi pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD).

"Pernyataan yang bilang 'KIH dikasih hati minta jantung'. Itu ngajak berantem. Kita menyayangkan pernyataan itu," ucap Ketua Fraksi PKB Helmi Faisal di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Menurut dia, tujuan utama KIH bukan berapa besar jumlah kursi pimpinan AKD untuk mereka. Melainkan, bagaimana agar porsi kursi pimpinan komisi dan lainnya dibagi secara proporsional sesuai ketentuan yang ada.

Karena itu, pihaknya mengimbau semua anggota DPR baik dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) maupun Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menahan pernyataan yang akan memperkeruh penyelesaian konflik di DPR.

"Kami fraksi PKB meminta semua anggota dewan cooling down. Tidak provokasi satu sama lain. Kita percaya langkah lobi juru runding hasilkan kesepahaman. Ini bukan semata-mata porsi pimpinan AKD. Tapi landasan demokrasi kita," jelas Helmi.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon sebelumnya menuding fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat ( KIH) terlalu banyak maunya. Alhasil, kesepakatan yang sudah tercapai dengan Koalisi Merah Putih (KMP) pun batal terlaksana.

Hal itu mengacu dengan munculnya poin-poin tambahan yang digulirkan KIH, sehingga membuyarkan kesepakatan damai yang sudah terjalin. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebutkan bahwa internal KIH seharusnya solid dalam setiap kesepakatan yang diambil agar tidak dinilai berlebihan dalam menginginkan jabatan.

"Kesepakatan yang mengubah mereka sendiri, sudah sepakat berubah, sepakat berubah, mereka (KIH) yang berubah ibaratnya minta hati dikasih hati, lalu minta jantung itu," ketus Fadli. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.