Kebijakan Mendagri Ini Buat Nyali Ridwan Kamil Ciut

Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 'Curhat' kepada perwakilan Komisi I DPR yang menyambangi Kota Bandung tentang larangan kepala daerah untuk berpergian ke luar negeri yang dicanangkan Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo.

Pria yang disapa Emil ini menuturkan dengan pembatasan yang dilakukan Mendagri ini, membuat nyalinya ciut. Sebab beberapa program yang dicanangkan Pemkot Bandung kebanyakan bekerja sama dengan pemerintahan asing.

"Agak ciut kepala daerah tidak boleh keluar negeri. Saya khawatir karena kerja sama dengan negara-negara maju yang ingin membantu Kota Bandung menjadi terhambat," kata pria yang biasa disapa Emil di Bandung, Kamis (13/11/2014).

Tidak bisa dipungkiri, beberapa program telah berjalan sejak Emil menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Bandung seperti Brigadir RW, Sejuta Biopiri, dan Bus Sekolah Gratis, merupakan hasil kerja sama dengan pemerintah asing. Alasan lain adalah bila menjalankan program dengan menggunakan APBD Kota Bandung, dipastikan tidak dapat tercukupi, karena setengah dari total APBD senilai RP 5 triliun, digunakan untuk menggaji PNS.

"Sebenarnya tidak salah jika tidak boleh keluar negeri selama hasilnya positif. Saya juga kadang nolak kalau hanya konvensi. Hanya takutnya terhambat untuk deal (kerja sama). Itu kan butuh proses," jelas dia.

Sementara itu Tantowi Yahya mengaku terpukau dengan gaya bahasa Ridwan Kamil. Tantowi yang juga seorang pemerhati public speaking menilai apa yang disampaikan Emil efektif dan efisien.

"Ada dua hal yang membuat saya terpukau. Pak Wali ini seorang visionaris, visinya sangat futuristik. Selain itu penjelasannya dipaparkan dengan baik. Sebagai pemerhati public speaking, paparannya bisa dimengerti," ucap Tantowi. (Mut)