Sukses

Anies Baswedan: Sejak Jadi Menteri Saya Terima Ribuan SMS

Ribuan SMS itu menurut Anies Baswedan salah satunya terkait kurikulum 2013.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan, melakukan tinjauan lapangan ke SMA 87, Rempoa, Jakarta untuk mengevaluasi pelaksanaan kurikulum 2013. Anies melakukan lawatan ke sekolah tersebut setelah menerima masukan via email mengenai kurikulum 2013 oleh 5 murid di SMA tersebut.

“Selama beberapa waktu ini saya lihat, saya pantau lebih dekat konsep kurikulum 2013. Sifatnya selama ini melihat dari dalam. Sekarang saya ingin melihat hilirnya. Hilirnya di mana? Di sekolah dan di kelas,” ujar Anies dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/11/2014).

Menurut Anies, hilir dari pendidikan tersebut amat penting karena kuncinya ada di sana. “Sekolah dan kelas itu menjadi kunci,” ungkap dia.

Mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut menyebutkan, kurikulum 2013 adalah salah satu fokus ribuan masukan yang ia terima. “Salah satu hal yang penting untuk segera dilihat adalah kurikulum."

"Karena saya sejak dilantik jadi menteri menerima ribuan sms, salah satu tema yang dikeluhkan adalah soal kurikulum. Nah, sekarang kita tanya pada siswanya dan gurunya,” tambah Anies.

Dalam tinjauan lapangan ini, Anies menerima masukan lewat presentasi yang dilakukan oleh 5 murid sekolah tersebut. Dalam presentasinya Ahmad Dhiya, Dinda Putri, dan beberapa kawannya menyoroti beban kurikulum 2013 yang terlalu berat.

“Saya senang Pak Anies mau mendengarkan keluhan kami. Semoga ada perbaikan dengan kurikulum 2013. Ada 16 pelajaran dan beban berat sekali. Kami senang Pak Anies mau mendengarkan langsung keluhan kami, semoga ada perbaikan dengan kurikulum,” ujar Dinda yang mempresentasikan masukannya di depan Anies, mewakili teman-temannya.

Masukan Guru

Dalam tinjauan untuk mengevaluasi kurikulum 2013 tersebut Anies juga mendengarkan masukan dan keluhan para guru.

"Saya menginginkan pendidikan yang humanis. Untuk itu kalau bisa guru-guru diberikan kesempatan sekolah," ujar Nurhayati, Guru Fisika di SMA tersebut.

Senada dengan Nurhayati, Agus Heri Guru Ekonomi di sekolah itu juga memberi masukan. "Beban pengajaran guru dan murid terlalu berat. Saya berharap kurikulum 2013 ditinjau kembali," ujar Agus.

Sementara Anies sendiri mengapresiasi masukan dari para guru. Menurut dia, mendengarkan perspektif dari guru amat penting karena kunci pendidikan afa pada pendidiknya.

"Saya selalu katakan kuncinya ada pada pendidik. Pendidik itu orangtua dan guru, itu harus jadi fokus dari pendidikan kita," ungkap Anies kepada guru-guru SMA tersebut, seraya menambahkan dirinya ingin lebih banyak mendengar masukan-masukan.

Bagi Anies beragam masukan ini penting untuk melakukan peninjauan pada kurikulum 2013. "Kita ingin bawa perspektif untuk mau mendengarkan beragam masukan ini ke depan. Pendidikan adalah gerakan semesta di mana setiap orang bisa terlibat untuk meningkatkan kualitasnya," tutup Anies.

Tim Independen

Pasca mendengarkan pemaparan dari murid SMA tersebut Anies mengungkapkan akan melakukan review pada konsep dan pelaksanaan kurikulum 2013. Tim independen akan dibentuk untuk mereview kurikulum 2013.

“Nanti kita akan buat tim independen untuk membuat review atas konsep dan pelaksanaan kurikulum 2013. Jangan dilihat bahwa ganti menteri akan ganti kurikulum, bukan itu. Yang ingin kita kerjakan adalah menyempurnakan kurikulum,” ujar Anies saat selesai mendengarkan pemaparan siswa dan masukan dari guru.

Bagi Anies masalah kurikulum ini jangan sampai memberatkan siswa dan guru yang merupakan pengguna langsung kurikulum 2013. “Kita harus melakukan kebijakan yang tidak merugikan ke depan. Termasuk ketika kita membuat kurikulum, jangan membuat kurikulum yang membuat repot semuanya,” papar dia.

Peran Kepsek

Anies menekankan pentingnya peran kepala sekolah dalam kemajuan pendidikan. Sebab, kunci pendidikan ada di pendidik yakni orangtua dan guru. Berikutnya adalah kepala sekolah.

“15-20% kemajuan sekolah dipengaruhi oleh kepala sekolahnya. Saat saya SMA dulu ketika kepseknya aktif maka suasana di sekolah berubah total, menjadi begitu aktif. Peran kepsek ini begitu vital,” ungkap penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini.

Anies mencontohkan, dahulu ibunya pernah mengadakan sebuah penelitian mengenai peran penting kepala sekolah. “Sebuah penelitian tentang peran kepsek. Tentang kepemimpinan kepsek dan pengaruhnya pada pelajaran. Ditemui bahwa kepsek dapat meningkatkan kualitas sekolah sampai 20%,” pungkas Anies.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.