Sukses

Mau Digoyang KMP DKI dengan Interpelasi, Ahok Tak Gentar

Mantan Bupati Belitung Timur ini pun mengaku, tidak khawatir dengan adanya isu interpelasi tersebut, akan menggoyang posisinya.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak takut dengan ancaman para politisi DPRD DKI Jakarta yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) DKI, yang berencana mengajukan hak interpelasi terkait rendahnya penyerapan anggaran dalam APBD DKI Jakarta.

"Enggak apa-apa, silakan saja. ‎Saya mah santai saja. (Interpelasi) Itu kan sudah menjadi haknya Dewan, silakan saja," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, (12/11/2014).

Terkait dengan upaya KMP DKI Jakarta yang telah menggalang kekuatan dengan melakukan pengumpulan tanda tangan para anggota DPRD DKI, Ahok mengatakan hal tersebut tidak menjadi kekhawatirannya. Ia bahkan mengaku, tidak akan melakukan lobi kepada para anggota Dewan untuk menghambat langkah KMP DKI terkait penggalangan hak interpelasi tersebut.

"Ya nggak usah (komunikasi), tinggal interpelasi dan panggil saja," tantang Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini pun mengaku, tidak khawatir dengan adanya isu interpelasi tersebut, akan menggoyang posisinya sebagai Plt gubernur yang oleh Kemendagri dipastikan akan dilantik sebagai gubernur dalam beberapa minggu ini.

"Kalau saya digoyang enak dong, kan itu digoyang," ujar Ahok sambil tertawa.

Upaya KMP DKI mengajukan interpelasi kepada Ahok ternyata serius dilakukan oleh para politisi pendukung Prabowo-Hatta saat Pilpres 9 Juli 2014 lalu. Ketua KMP DKI, M Taufik mengatakan ‎saat ini sudah ada 57 tandatangan yang terkumpul untuk melakukan hak interpelasi. Ke-57 tanda tangan tersebut merupakan para politisi yang tergabung dalam KMP.

Diketahui, penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2014 diperkirakan menurun dari tahun lalu yang mencapai 84,5% dari total APBD DKI 2013 sebesar Rp 50,1 triliun.

Pemprov DKI memprediksi tahun ini penyerapan anggaran hanya sampai pada angka 65% dengan nilai anggaran Rp 72,9 triliun. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.