Sukses

2 Jenazah WNI Korban Pembunuhan di Hong Kong Tiba Hari Ini

Jenazah 2 WNI korban pembunuhan di Hong Kong itu sudah tiba di Bandara Hong Kong sejak Senin 10 November.

Liputan6.com, Hong Kong - Jenazah 2 WNI yakni Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih -- korban pembunuhan di Hong Kong -- diterbangkan pulang ke tanah air hari ini. Lepas landas dari Bandara Hong Kong pukul 09.30 waktu setempat, jenazah diperkirakan tiba di Bandara Sukarno-Hatta pukul 12.30 WIB.

Kontributor BBC di Hong Kong Veby Mega Indah mengatakan, dua staf KJRI Hong Kong yaitu Agustaf dan Bambang Dwi ikut mengantar jenazah dengan menumpang pesawat Cathay Pacific.

Jenazah berada di Bandara Hong Kong sejak Senin 10 November kemarin, dan peti dmbimasukkan ke dalam kargo.

"Setibanya di Jakarta jenazah Seneng Mujiasih akan diinapkan semalam dan baru akan dibawa ke Kendari keesokan harinya. Dari Kendari, perjalanan dilanjutkan dengan perahu ke Muna," kata Veby seperti dimuat BBC, Selasa (11/11/2014)

Sedangkan jenazah Sumarti Ningsih akan langsung dibawa ke Cilacap melalui jalan darat.

"Sejumlah kerabat sudah menunggu di Bandara Soekarno-Hatta," kata ibu Sumarti, Suratmi, kepada Pinta Karana dari BBC Indonesia. Mereka juga didampingi oleh BNP2TKI dan Kementerian Luar Negeri.

Rencana Pemakaman

Keluarga Sumarti Ningsih di Cilacap sudah mempersiapkan tempat pemakaman yakni di sebuah TPU di kampung. "Akan dikuburkan besok (Rabu 5 November 2014) pagi, karena (jenazah) sampai di kampung sudah malam," kata ibu kandung Sumarti Ningsih, Suratmi.

Sanak saudara dan teman-teman lama almarhumah di kampung, lanjut Sumarti, sudah mulai berdatangan untuk menyambut jenazah. "Saya ditemani orang banyak di sini, terima kasih, saya minta doanya untuk anak saya," ucap Suratmi. Biaya pemulangan jenazah sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah Indonesia.

Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih ditemukan tewas di apartemen seorang bankir berkebangsaan Inggris Rurik Jutting. Juting kini telah ditetapkan sebagai terdakwa oleh Pengadilan Hong Kong.

Persidangan ditangguhkan selama dua minggu untuk menunggu hasil evaluasi kejiwaan terdakwa oleh dua psikiater, sesuai aturan hukum yang berlaku di Hong Kong.

Sejak awal, kondisi kejiwaan Jutting selalu menjadi tanda tanya besar. Sebab, caranya membunuh 2 korban yaitu Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih dinilai sangat sadis.

Dua wanita berkewarganegaraan Indonesia di Hong Kong itu ditemukan tewas pada Sabtu 1 November lalu. Sumarti Ningsih alias Alice merupakan warga Cilacap, Jawa Tengah, dan Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena warga Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Mujiasih ditemukan tewas bersimbah darah dan tergeletak di lantai 13 apartemen milik Jutting. Sementara Sumarti ditemukan tak bernyawa di dalam koper. (Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.