Sukses

Bengkulu Dinilai Cocok Jadi Basis Pembangunan Maritim Jokowi

Di sepanjang pesisir barat pulau Sumatra hanya ada 2 pelabuhan besar, yaitu Teluk Bayur di Padang dan Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu.

Liputan6.com, Bengkulu - Provinsi Bengkulu dinilai sangat cocok dijadikan basis pembangunan bidang maritim yang dicanangkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui kabinet kerja yang dibentuknya.

Mantan anggota Komisi V DPR RI Ridwan Mukti mengatakan, alasan utama analisis ini karena panjang garis pantai Bengkulu melebihi 600 kilometer dan memiliki banyak lahan di kawasan pesisir yang belum dibuka aksesnya.

Potensi kelautan Bengkulu yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, lanjut Ridwan, juga menjadi faktor utama. Apalagi perairan sekitar Pulau Enggano adalah kawasan perlintasan ribuan ikan tuna sirip biru setiap tahun.

"Jumlah penduduk yang masih sedikit dengan wilayah yang luas menjadi faktor penting dalam menyusun program pembagunan kemaritiman. Bengkulu adalah lokasi yang sangat cocok untuk itu," ujar Ridwan dalam diskusi ekonomi, Bengkulu (8/11/2014).

Bupati Musi Rawas tersebut mengatakan, saat ini di sepanjang pesisir barat pulau Sumatra hanya ada 2 pelabuhan besar, yaitu Teluk Bayur di Padang dan Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu.

Kondisi ini, kata Ridwan, menyulitkan kapal-kapal internasional melintasi kawasan ini karena kurangnya jalur logistik. Sehingga jalur ini menjadi tidak menarik, padahal jumlah kapal yang melintasi pantai timur Sumatra atau melintasi Selat Malaka sudah sangat padat.

Jika jalur logistik pantai barat sudah baik, imbuh Ridwan, dipastikan pelayaran internasional akan beralih ke jalur ini. "Posisi strategis ini harus didukung rencana yang matang dan realistis, sebab jika pembangunan sudah dijalankan semuanya sudah harus siap termasuk masyarakatnya," pungkas Ridwan.

Presiden Jokowi dapam pemerintahannya menyebut-nyebut akan memajukan kembali kejayaan Indonesia di masa lalu, mellaui pembangunan di bidang maritim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.