Sukses

Gerindra: Satpam Sidoarjo Ditahan Bukan karena Hina Prabowo

Satpam di Sidoarjo, Jawa Timur, Brama Japon dituduh menghina Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto melalui akun Facebook (FB).

Liputan6.com, Jakarta Satpam di Sidoarjo, Jawa Timur, Brama Japon dituduh menghina Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto melalui akun Facebook (FB). Selain itu dia juga mengaku-ngaku sebagai anggota Brimob Polda Jatim. Karena ulahnya itu, sang satpam itu harus mendekam di tahanan.

Namun Partai Gerindra menegaskan, kasus hukum Brama tak ada kaitannya dengan Prabowo. Baik partai berlambang Garuda maupun Prabowo, tak ada yang melaporkan satpam tersebut.

"Secara langsung tak ada hubungan dengan Pak Prabowo dengan kasus ini," kata Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond Junaedi Mahesa kepada Liputan6.com Jumat malam (7/11/2014).

Dia mengatakan, bukan penghinaan atas Prabowo yang diperkarakan. Namun aksi Brama yang mengaku-ngaku sebagai Brimob.

"Kasusnya ada orang yang mem-bully Pak Prabowo, dia mengatasnamakan dari Brimob, akhirnya pihak kepolisian yang proaktif melaporkan, hingga penyidikan mulai jalan," papar Desmond.

Sejak kasus ini bergulir, kata Desmond, Partai Gerindra pun mengirimkan timnya untuk menginvestigasi kasus ini. Hasilnya, kasus ini tak ada hubungannya dengan kasus penghinaan terhadap Prabowo.

"Bukan penghinaan Pak Prabowo. Sudah dapat hasil (investigasi), tak ada relevansi dengan Pak Prabowo. Tak ada pihak Prabowo dan Gerindra yang melapor," imbuh dia.

Brama Japon, satpam di Sidoarjo, Jawa Timur terancam hukuman pidana pencemaran nama baik dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Brama dikabarkan menulis status melalui akun Facebook yang menghina Prabowo saat gelaran Pilpres 2014 lalu. Kasus Brama ini pun sudah disidangkan di Pengadilan Negeri Surabaya. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.