Sukses

Ratusan Rumah Terendam Banjir di Bengkulu

Ketinggian banjir mencapai setinggi dada orang dewasa, sehingga warga yang rumahnya dikepung banjir mengungsi ke sekolah dan masjid.

Liputan6.com, Bengkulu - Ratusan rumah warga di sejumlah kelurahan di Kota Bengkulu terendam banjir akibat hujan deras yang melanda daerah itu sepanjang Jumat.

Ketinggian air mencapai setinggi dada orang dewasa, sehingga warga yang rumahnya dikepung banjir terpaksa mengungsi ke sekolah dan masjid terdekat yang tidak direndam banjir.

Imam Samudro, 57 tahun, warga Kelurahan Padang Nangka mengatakan, banjir yang melanda sudah umum terjadi setiap musim penghujan tiba. Hingga sekarang belum ada juga penyelesaiannya oleh Pemerintah Kota Bengkulu.

"Banjir yang melanda Kelurahan Padang Nangka ini sudah menjadi langganan setiap musim hujan karena saluran drainase di daerah ini tidak berfungsi," ujar Imam di Bengkulu, Jumat (7/11/2014).

Ia mengatakan, di Kelurahan Padang Nangka ratusan rumah warga tergenang banjir setinggi 1 meter, tapi beberapa jam kemudian air surut setelah drainase tidak meluap lagi.

Di Kelurahan Tanjung Jaya dan Tanjung Agung,  banjir melanda hingga Jumat pagi. Ketinggian air di daerah ini setinggi mata kaki orang dewasa, sehingga warga tidak mengungsi. Kendati demikian, warga bersiap mengungsi jika hujan lebat turun, karena dikhawatirkan ketinggian air akan meningkat.

"Kami sudah menyiapkan berbagai kebutuhan jika mengungsi karena rumah terendam banjir. Namun, kita berharap hujan tidak lebat, sehingga ketinggian air tidak bertambah," ujar dia.

Dikonfirrmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bengkulu, Darmawanyah mengatakan, banjir yang melanda beberapa kelurahan di Kota Bengkulu terjadi akibat saluran drainase meluap karena tidak mampu menampung air hujan.

"Hal ini terjadi karena drainase yang ada di sekitar permukiman warga dangkal akibat masyarakat sering membuang sampah," kata dia. Karena itu, tak heran jika hujan lebat turun dan terjadi cukup lama, akan terjadi banjir.

Dia mengaku, lembaganya sudah melakukan perbaikan dan membangun drainase secara bertahap di beberapa kelurahan yang rawan banjir.

"Saat ini pembuatan saluran drainase masih dikerjakan dan kita harapkan selesai akhir Desember nanti. Jika drainase sepanjang 12 km itu sudah selesai dibangun, tidak lagi terjadi banjir di daerah tersebut karena air hujan dapat ditampung dengan baik," ujar Darmawanyah. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.