Sukses

Gerakan Revolusi Mental dari Walikota Makasar

Partisipasi yang positif dari masyarakat dapat menjadi modal utama bagi seluruh elemen kota Makassar untuk menatap masa depan yang cerah.

Liputan6.com, Jakarta Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto tidak pernah berhenti untuk mengajak masyarakat mensukseskan program 'Makassar ta Tidak Rantasa' (MTR) dan 'Delapan Jalan Masa Depan'.

Ajakan tersebut disampaikan Ramdhan Pomantan kepada ratusan ribu masyarakat kota Makassar pada saat kegiatan jalan sehat 2014 bersama So Good So Nice yang mengambil start di Monumen Mandal, Minggu 2 November 2014 lalu, dalam rangka memperingati HUT Kota Makassar ke-407.

Dalam kesempatan itu pula, Ramdhan mengapresiasi partisipasi warga kota Makassar dalam mengikuti kegiatan publik. Menurut dia, partisipasi yang positif dari masyarakat dapat menjadi modal utama bagi seluruh elemen kota Makassar menatap masa depan yang cerah dan menyukseskan program-program yang telah digagas Ramdhan Pomanto sebagai Walikota Makassar.

Lantas apa yang dimaksud dengan 'Makassar ta Tidak Rantasa' (MTR) dan 'Delapan Jalan Masa Depan ini'?

Program 'Makassar ta Tidak Rantasa' (Makasar Tidak Berantakan/Kotor) merupakan bagian dari gerakan revolusi mental untuk membuat masyarakat sadar dan berperan aktif dalam meningkatkan kebersihan kota demi mewujudkan Kota Makassar yang bebas dari sampah.

Setiap rumah akan disediakan 4 kantong plastik sampah untuk memudahkan warga membedakan sampah organik, sampah kertas, sampah kaleng dan sampah plastik. Sampah tersebut akan langsung diangkut armada kebersihan dan langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Untuk dapat menyukseskan program MTR dan pemkot sampai membuat prasasti yang ditempatkan di Anjungan Pantai Losari.

Sedangkan yang dimaksud dengan 'Delapan Jalan Masa Depan' adalah sebuah bingkai dari visi dan misi yang dimiliki Ramdhan Pomanto sebagai Walikota Makassar yang berduet dengan Wakil Walikota, Syamsu Rizal.

Tiga misi utama walikota Ramdhan untuk warga Kota Makassar, yakni merekonstruksi kehidupan rakyat untuk menjadi masyarakat sejahtera standar dunia, merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman kelas dunia, serta mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas bebas korupsi. Ketiga misi tersebut memiliki 8 titik konsentrasi 'Delapan Jalan Masa Depan'.

- Masyarakat Sejahterah Standar Dunia:
1. Menuju bebas pengangguran
2. Jaminan sosial keluarga serba guna untuk semua
3. Pelayanan kesehatan darurat gratis ke rumah 24 jam
4. Deposito pendidikan gratis semua bisa sekolah
5. Sampah kita DIA tukar beras
6. Training keterampilan gratis dan dana bergulir tanpa agunan
7. Rumah kota murah untuk rakyat kecil
8. Hidup hijau dengan kebun kota

- Kota Nyaman Kelas Dunia :
1. Atasi macet, banjir, sampah, dan masalah perkotaan lainnya
2. Bentuk badan pengendali pembangunan kota
3. Bangun waterfront city selamatkan pesisir dan pulau-pulau Makassar
4. Bangun sistem transportasi publik kelas dunia
5. Lengkapi infrastruktur kota berkelas dunia
6. Bangun birringkanal citu dan delapan ikon kota baru lainnya
7. Bangun taman temati
8. Tata total lorong

- Pelayanan Publik Kelas Dunia Bebas Korupsi:
1. Menuju PAD Rp 1 triliun
2. Insentif progresif semua aparat RT dan RW Rp 1 juta per bulan
3. Kuota anggaran kelurahan Rp 2 miliar per kelurahan per tahun
4. Pelayanan publik langsung ke rumah
5. Fasilitas pelayanan publik terpusat terpadu di kecamatan
6. Pembayaran pajak dan retribusi tahunan online terpadu
7. Bebas bayar internet di ruang publik kota 'Makassar Cyber City'
8. Bentuk Makassar incorporate dan Bank of Makassar

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.