Sukses

Soal Cawagub DKI, Ahok Tak Peduli Akan Dihambat Gerindra

Ahok tak mau ambil pusing terkait Fraksi Gerindra di DPRD DKI akan menghambat kinerja melalui anggaran 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipastikan akan dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo atau Jokowi yang telah menjalankan tugasnya sebagai Presiden RI.

Setelah menjadi gubernur nanti, Ahok akan dihadapkan pada pro dan kontra mengenai siapa yang akan memilih wakil gubernur atau wagub-nya. Apakah wagub nanti dipilih Ahok atau partai pengusungnya, yaitu Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Dua sikap tersebut mempunyai dasar masing-masing. ‎Namun, Ahok tetap berkeyakinan dia-lah yang mempunyai hak memilih wakil gubernur DKI. Hal itu merujuk pada Pasal 171 ayat 1 dan 2 Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 yang memungkinkan keputusan untuk menentukan nama wakil gubernur berada di tangan Ahok.

"Kita nggak tahu PP-nya seperti apa, tapi kalau menafsirkan PP yang sudah ada, harusnya saya menentukan wakilnya," ujar Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014).

Bila hal itu terwujud, Ahok menegaskan dirinya akan memilih calon wakil gubernur seluruhnya dari kalangan non-partai. Salah satu nama yang telah dikantongi adalah anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani. "Yang non-partai saja, lebih cepat kerjanya nanti. Ya sudah siap kerja," ucap Ahok.

Terkait kemungkinan Fraksi Partai Gerindra di DPRD akan menghambat kinerja melalui anggaran 2015. Ahok tak mau ambil pusing dengan hal itu. Ahok justru mengatakan, siapa pun yang akan dipilihnya nanti, partai yang diketuai oleh Prabowo Subianto itu pasti akan menghambat kinerjanya.

"Mau pilih siapa juga dia (Gerindra) akan hambat gua melulu. Pusing amat sama dia. Mau pilih siapa juga dia akan hambat, nggak pilih siapa-siapa saja pun dia hambat. Gua mau jadi gubernur juga mau dihambat, mau dilantik, malah mau tafsirin perppu dengan versi dia, sama saja," ujar Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.