Sukses

Mahasiswa UGM Meninggal di Gunung Semeru Akibat Tertimpa Batu

Jenazah Achmad Fauzi (32) mahasiswa S2 Teknik Elektro UGM Yogyakarta yang meninggal saat mendaki Gunung Semeru dievakuasi.

Liputan6.com, Malang - Jenazah Achmad Fauzi (32) mahasiswa S2 Teknik Elektro Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang meninggal saat mendaki Gunung Semeru dievakuasi. Korban meninggal akibat tertimpa longsoran batu besar di titik Watu Gede, Gunung Semeru.

"Korban mengalami luka-luka pada bagian kepala. Hidung dan mulutnya mengeluarkan darah akibat tertimpa batu besar yang longsor dari atas," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Ayu Dewi Utari, Selasa (4/11/2014).

Jenazah Fauzi yang berada di Watu Gede, Gunung Semeru berhasil dievakuasi turun ke Ranupani sekitar pukul 09.30 pagi tadi. Sekitar pukul 13.00 WIB, jenazahnya dibawa di kamar mayat Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur untuk disemayamkan.

Achmad Fauzi merupakan warga Kampung Tulakan Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. Dia sedang menempuh program pasca sarjana di UGM Yogyakarta. Berdasarkan data yang dihimpun tim SAR Gabungan BB TNBTS, Achmad Fauzi bersama 5 orang kawannya tiba di pos perizinan Ranupani pada Minggu 2 November sekitar pukul 14.00 WIB.

Para pendaki tersebut mengajukan izin ke petugas dengan tujuan akhir di Kalimati. Mereka berangkat sekitar pukul 17.00 WIB dan tiba di Ranukumbolo. Selanjutnya, 3 orang memilih tinggal di Ranukumbolo, sedangkan 3 orang lainnya melanjutkan perjalanan.

Pada Senin 3 November sekitar pukul 05.00 WIB, 3 orang yakni Achmad Fauzi, Ali Akbar dan Dedy dari Kalimati berangkat ke puncak Semeru. Sekitar pukul 07.45 WIB, ketiganya tiba di Watu Gede dan memilih beristirahat karena saat itu cuaca buruk disertai angin kencang.

Saat istirahat itulah tiba-tiba terjadi longsoran dari atas. Sebuah batu besar dengan diameter sekitar 1 meter menimpa kepala Achmad Fauzi yang tidak sempat menghindar. Pada mulut dan hidung korban mengucurkan darah segar.

"Korban sempat pingsan beberapa saat, tapi nyawanya tidak bisa diselamatkan dan meninggal di lokasi itu juga," tandas Ayu.

Dedy rekan korban memilih menunggui jenazah mahasiswa UGM itu, sementara Ali Akbar turun untuk melaporkan peristiwa itu ke petugas BB TNBTS. Sekitar pukul 17.00 WIB, petugas yang menerima laporan itu langsung bergerak melakukan evakuasi. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.