Sukses

3 Kartu Presiden Jokowi Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Angka subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai Rp 400 triliun setiap tahun sangat membebani APBN.

Liputan6.com, Jakarta - Angka subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai Rp 400 triliun setiap tahun dianggap sangat membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (3/11/2014), dalam waktu dekat pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Terkait hal ini DPR meminta pemerintah terlebih duhulu melakukan kajian secara teliti. Namun demikian DPR akan mendukung setiap kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat kecil.

Senin 3 November 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan 3 kartu sekaligus, yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Indonesia Pintar, dan Indonesia Sejahtera. Ke depan ketiga kartu ini dibagikan ke seluruh Indonesia secara bertahap hingga akhir Desember 2014.

"Ini step pertama, ini kaya dulu di Jakarta. Pertama pegang ini dulu, nanti step yang kedua kita akan membenahi pelayanan-pelayanan di rumah sakit," jelas Presiden Jokowi.

Kartu Indonesia Sehat merupakan penyempurnaan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam layanan kesehatan. Kartu Indonesia Pintar merupakan peralihan beasiswa Kementerian Pendidikan yang belum maksimal. Sementara Kartu Indonesia Sejahtera merupakan wujud bantuan langsung tunai dan disalurkan untuk keluarga kurang mampu.

Ketiga kartu bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat jika harga BBM bersubsidi naik.

Baca juga:

JK Paparkan Beda Kartu Indonesia Sehat dan BPJS Kesehatan

Menteri Marwan Jafar: Kartu Sakti Jokowi Aktif Sebelum BBM Naik

Kartu Sakti dan Terpenuhinya Janji Jokowi

(Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.