Sukses

Ketua PBNU Said Aqil Antar Undangan Munas ke Jokowi

Lokasi Munas NU mengalami beberapa kali perubahan. Pertama kali diputuskan digelar di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj mendatangi Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara. Ia bermaksud mengantarkan langsung undangan Musyawarah Nasional (Munas) NU.

"Dalam rangka Munas. Ya (antar undangan)," ujar Said Aqil di Istana Negara, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Undangan itu diberikan kepada Jokowi, dengan tujuan agar mantan Gubernur DKI Jakarta yang baru dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober lalu itu, bersedia hadir dalam Munas NU.

Sementara Munas NU ini rencananya akan digelar pada 1 - 2 November 2014 di Gedung PBNU, Jakarta. "Alhamdulillah rapat gabungan Syuriyah Tanfidziyah hari ini menyepakati lokasi Munas dan Konbes dikembalikan ke Gedung PBNU," kata Said Aqil di tempat berbeda.

Perubahan Lokasi

Lokasi Munas NU mengalami beberapa kali perubahan. Pertama kali diputuskan digelar di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur. Namun, karena alasan persiapan teknis yang kurang maksimal, maka dipindah ke Pondok Pesantren Al Hikam II, Depok, Jawa Barat.

Dengan alasan efisiensi, kata Said Aqil, PBNU akhirnya kembali mengubah lokasi Munas NU, dan memutuskan menggelar forum musyawarah setingkat di bawah muktamar itu di Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat.

"Dilaksanakan di PBNU harapannya bisa lebih hemat," kata Said Aqil.

Sementara Ketua Panitia Munas NU Arvin Hakim Thoha menyatakan jajarannya siap melaksanakan keputusan PBNU tersebut. "Persiapan sudah berjalan sejak jauh-jauh hari, dan meski lokasinya dipindah kami tetap siap melaksanakan Munas dan Konbes," kata Arvin.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebelumnya mengapresiasi susunan Kabinet Kerja yang diumumkan Presiden Jokowi. Untuk mendukung pemerintahan Jokowi, PBNU memberikan 4 masukan kepada jajaran Kabinet Kerja.

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Muhammad Sulton Fatoni menyampaikan 4 masukan itu agar cita-cita menyejahterakan masyarakat Indonesia dapat diwujudkan Jokowi. Yaitu kinerja yang berorientasi penegakkan keadilan, perlindungan warga negara, peningkatan kualitas hidup, dan kemakmuran.
 
Presiden Jokowi sudah mengumumkan susunan kabinet pada Minggu 26 Oktober sore. Dari 34 nama yang diumumkan, beberapa namanya diketahui merupakan kader NU, yaitu Imam Nahrawi, Hanif Dhakiri, Marwan Djafar, M Nasir, Lukman Hakim Saifudin, dan Khofifah Indar Parawansa. (Ant/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.