Sukses

Ahok: Mungkin Tolak Pembaruan Kontrak Monorel, Bisnis Tidak Masuk

Menurut Ahok, sejak era mantan Gubernur DKI Sutiyoso, proyek Monorel tak pernah menunjukkan perkembangan berarti.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, akan menolak tawaran pembaruan kontrak proyek Monorel dari PT Jakarta Monorail (JM). Pihaknya sedang menyiapkan surat penolakan itu untuk diserahkan pada November mendatang.

"Kita lagi siapin untuk jawab. Mungkin kita mau tolak. Nggak sesuai. November mungkin. Karena hitungan bisnisnya semua nggak masuk," jelas Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Menurut Ahok, sebenarnya kontrak PT JM untuk membangun Monorel sudah putus sejak dinyatakan wanprestasi (prestasi buruk) oleh mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo pada 2011 lalu. Ketika Joko Widodo (Jokowi) dan dirinya menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI pada akhir 2012, PT JM berusaha meminta pembaharuan kontrak.

Karena, kata Ahok, dirinya dan Jokowi berpikir bahwa segala jenis transportasi umum harus ada di Jakarta, maka mengizinkan PT JM melanjutkan pembangunan Monorel. Namun, ternyata draft proyek Monorel yang diserahkan kepada Pemprov DKI berbeda dengan yang sebelumnya.

"Nah kalau berbeda, apakah masih boleh langsung memberikan kepada dia tanpa prosedur? Kan tanpa proses tender, lelang. Harusnya kalau udah berbeda dengan yang lama, harus lelang dong," jelas Ahok.

Selain itu, Ahok menilai, dana PT JM juga tak jelas. PT JM tidak memberikan bukti jaminan dan kemampuan dana mereka untuk membangun Monorel. "Kalau nggak mau kasih, berarti saya nggak memutuskan kontrak. Saya menolak tawaran dia mau memperbaharui kontrak itu," imbuh dia.

Ahok menegaskan, tak akan ada toleransi lagi untuk PT JM. Pemprov DKI sudah tak akan memberikan tenggat waktu atau pun penambahan waktu kepada perusahaan tersebut. Karena sejak era mantan Gubernur DKI Sutiyoso, proyek Monorel tak pernah menunjukkan perkembangan berarti.

"Toleransi apa? Udah berapa tahun? Nggak ada lagi. Biar supaya jelas. Nggak usah pusing ngurusin dia (PT JM) melulu. Sama kayak kamu kalau ada cowok ngelamar kamu, nggak jelas-jelas, masih mau ladenin nggak? Mendingan jomblo. Kita memang butuh tapi mesti jelas dong. Mending gua cari lagi yang baru," tandas Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.