Sukses

JK: Kalau Mau Nilai Kabinet Kerja Jokowi, Lihat Nanti Akhirnya

"‎Kita tidak tergantung pada penilaian siapapun, yang penting nanti dilihat apa yang kita kerjakan‎," ujar JK.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik asal Australia, Professor Greg Fealy dari Australian National University (ANU) di Canberra menilai kabinet kerja bentukan presiden Jokowi mempunyai sejumlah kekurangan.‎ Menurut dia, sejumlah figur dalam kabinet baru Indonesia dikenal tidak begitu mendukung reformasi ekonomi dan visi demokrasi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla justru menganggap penilaian tersebut merupakan hal yang wajar. Yang terpenting menurutnya, para menteri di kabinet kerja yang ditunjuk olehnya dapat membuktikan kinerjanya kepada rakyat dengan bekerja melaksanakan program-program yang telah dibuat.

"‎Kita tidak tergantung pada penilaian siapapun, yang penting nanti dilihat apa yang kita kerjakan‎," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis, (30/10/2014).

Ia pun meminta kepada semua pihak untuk tidak mudah melakukan spekulasi terkait penunjukkan sebagian tokoh yang ditunjuk olehnya sebagai menteri. "Jangan lihat awalnya, kalau mau menilai nanti lihat akhirnya," kata dia.

Professor Greg Fealy sebelumnya mengatakan, sejumlah figur dalam kabinet baru Indonesia dikenal tidak begitu mendukung reformasi ekonomi dan visi demokrasi.

"Ada tokoh yang tampaknya menjadi incaran Komisi Pemberantasan Korupsi dan tetap dimasukkan dalam kabinet," jelasnya kepada ABC.

Ia pun menyebut satu nama, yaitu Rini Soemarno, yang dinilainya punya kedekatan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan disinyalir merupakan 'titipan' Mega di kabinet Kerja Jokowi.  "Contoh nyata adalah Rini Soemarno, yang dikenal sangat dekat dengan mantan Presiden Megawati," ujar Profesor Greg. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini