Sukses

Mesir Mulai Mengebom Perumahan di Sinai

Penduduk di sepanjang perbatasan dengan Palestina itu diberikan waktu 48 jam untuk pergi.

Liputan6.com, Sinai - Mesir mulai mengebom untuk menghancurkan rumah-rumah di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza, sebagai bagian dari rencana pembuatan wilayah penyangga selebar 500 meter untuk mencegah penyelundupan senjata.

Dilansir dari BBC, Kamis (30/10/2014), penduduk yang tinggal di Sinai atau sepanjang perbatasan dengan wilayah Palestina itu diberikan waktu 48 jam. Mereka juga dijanjikan akan diberikan ganti rugi, untuk meninggalkan rumah.

Wilayah penyangga itu nantinya juga termasuk parit berisi air untuk mencegah pemakaian terowongan.

"Rumah kami di Rafah berusia lebih dari 60 tahun," tulis warga bernama Hammam Alagha di Twitter merinci penggusuran keluarganya. Setelah seorang tentara meminta mereka pergi karena akan segera dilakukan pemboman.

Media Mesir menuduh pemerintah Hamas Gaza membantu milisi di Sinai. Namun pihak Hamas menyangkal tuduhan tersebut.

Minggu lalu, lebih dari 30 tentara Mesir tewas karena serangan bom milisi terhadap sebuah pos militer di Sinai.

Setelah pemboman, Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi meloloskan aturan yang memberikan wewenang bagi militer untuk melindungi prasarana pemerintah, termasuk pembangkit listrik, jalan utama dan jembatan.

Mesir juga mengumumkan keadaan darurat pada Jumat 24 Oktober 2014 malam. Peraturan baru itu diberlakukan selama tiga bulan di beberapa bagian wilayah bergolak di Sinai Utara.

"Keadaan darurat dinyatakan di utara dan tengah semenanjung Sinai --setelah serangan pemboman mobil bunuh diri menewaskan 30 prajurit, mulai dari pukul 03.00 GMT pada Sabtu," demikian pernyataan presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi seperti dikutip dari BBC, Sabtu 25 Oktober.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini