Ibu Pembantu Tukang Sate Siap Sujud di Kaki Jokowi Agar Anak Bebas

Liputan6.com, Jakarta - Mursidah tak henti-hentinya menangisi anak pertamanya, Muhammad Arsyad (23) yang bekerja sebagai pembantu tukang sate setelah ditangkap polisi. Arsyad ditangkap Bareskrim Polri karena dituduh menghina Presiden Joko Widodo alias Jokowi lewat Facebook.

Mursidah mengaku sangat ingin bertemu Jokowi untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung, atas apa yang telah dilakukan anaknya sulung yang kerap disapa Imen itu.

"Saya mohon ketemu Pak Jokowi, saya minta maaf, maafin anak saya. Anak saya nggak tahu apa-apa," kata Mursidah yang terus menangis saat ditemui di rumahnya di Jalan Haji Jum RT 9 RW 1 Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (23/10/2014).

Mursidah mengaku siap melakukan apa pun, agar anaknya mendapatkan maaf dari Jokowi. Termasuk bersujud di kedua kaki Presiden ke-7 RI itu.

"Saya siap sujud minta maaf di kaki Pak Jokowi. Saya mohon, Pak," ucap Mursidah sambil bersujud di hadapan awak media yang mewawancarainya.

Bahkan Mursidah rela menukar nyawanya dengan sang anak agar bisa dibebaskan dari kasus dugaan penghinaan itu.

"Kalau perlu tukar nyawa anak saya dengan saya. Saya mohon bebaskan anak saya, Pak," pinta Mursidah sambil terus menerus bersujud di hadapan awak media.

Muhammad Arsyad alias Arsyad Assegaf ditangkap pada Kamis 23 Oktober lalu di rumahnya Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Arsyad dituding mengedit atau memotong wajah Jokowi dan mantan Presiden Megawati. Kemudian wajah keduanya ditempelkan atau disambungkan ke sejumlah foto model porno yang tengah bugil.

Foto-foto hasil editan itu diposting ke akun Facebook miliknya. Di foto-foto tersebut menyertakan komentar yang dinilai tidak pantas. Arsyad pun dijerat pasal berlapis, yaitu Pasal 29 Juncto Pasal 4 ayat 1 UU Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi. Pasal 310 dan 311 KUHP, Pasal 156 dan 157 KUHP, Pasal 27, 45, 32, 35, 36, 51 UU ITE.