Sukses

Ada Orkestra Cantik di Stasiun Kereta Api

fedfe

Citizen6, Jakarta Berbagai terobosan dilakukan untuk pembenahan kinerja dan pelayanan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) di masa kepemimpinan Ignatius Jonan sebagai Direktur PT KAI.  Prestasi Jonan di bidang perkeretaapian inilah yang mengantarnya menjadi  Menteri Perhubungan di era Jokowi.

Terobosan yang dilakukan Jonan diantaranya melarang orang yang tak berkepentingan masuk ke area peron KA dengan cara setiap calon penumpang diwajibkan menunjukkan KTP. Alhasil tak ada copet, tak ada pengasong dan ini jelas menekan angka komplain dari penumpang kereta.

Beberapa hari lalu saya mencoba kembali bernostalgia mengenang kembali  nuansa khas naik kereta api dari Stasiun Tawang menuju stasiun Kota Bandung. Terbayang klasiknya suasana kereta api yang dulu pernah saya  rasakan itu.

Beberapa perubahan nampak jelas, dimulai dari pemesanan tiket online yang bisa dilakukan di mini market, sayangnya ketika saya mau pesan bertepatan dengan ritual PLN Mati lampu sehingga terpaksa saya datang langsung ke Stasiun Tawang .

Di stasiun ini saya masih mendapatkan tiket KA Harina dengan jadwal keberangkatan sekitar jam setengah sepuluh malam. Ketika sambil menunggu kereta datang dan masuk area loby stasiun, saya melihat sebuah pertunjukan musik live.

Tepat disamping  kanan saya duduk, serombongan pemusik dengan dandanan sederhana namun berkesan elegan nampak sedang memainkan alat musiknya dengan tempo sedang berirama Keroncong.

Menakjubkan, tak pernah terbayangkan sebelumnya. Tak ayal kameraku menari mengelilingi mereka. Berbagai sudut tak terlewatkan. Saya seperti mimpi berada di balkon Societet D’Opera jaman Belanda. Kesan Gothic sangat terasa dimana bangunan stasiun yang berarsitektur Belanda disiram alunan musik klasik ala Jawa, mengagumkan.

Nama grup Keroncong itu adalah Gunung Jati Keroncong Music. Entah dapat inspirasi dari mana nama itu. Mmenurut mas Hendy sang punggawa pemegang biola, dirinya bermain sudah delapan tahun di dunia keroncong. Namun baru beberapa waktu saja diijinkan menggelar orkestrasi mini di loby Tawang ini.

Setelah berbincang sejenak dan menikmati alunan lagu bertajuk Widuri, Demi Kau dan Si Buah Hati, Aryati, Boulevard, Feelings dan sejenisnya, saya melangkah menuju ke dalam kereta Harina dan menikmati perjalanan.

Nyaman sekali berada dalam perjalanan dari  Semarang ke Bandung, dalam kereta pelayanan jauh berbeda dengan dua atau tiga tahun lalu , terasa lebih cozzy dan homy, tak ada asongan yang lewat namun diganti dengan makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Pramugari kereta berseragam biru nan cantik.

Sesampai di Bandung  saya segera menyelesaikan pekerjaan saya. Sehari berada di Paris Van Java, dua malam berikutnya saya pulang lagi ke Semarang kembali menggunakan jasa kereta Api Harina. Tahu apa yang saya temui di stasiun Kota Bandung jelang saya kembali?

Ternyata di Stasiun Kota Bandung juga menyajikan live music, Cuma bedanya di Bandung musiknya lebih ber genre muda, dan terlihat para calon penumpang dan sejumlah bule yang ada antusias menikmati suasana sejuk dihangatkan oleh para musisi muda  itu, kemajuan PT KAI tak hanya melulu berkisar di tegaknya peraturan, administrasi dan pelayanan, namun PT KAI juga berinovasi di bidang budaya, ciamik tenan.

Pengirim:

Aryo Widiyanto, Traveller , Backpaker, Photograper, Blogger 

Kendal

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.