Sukses

Lahir dalam Pelarian ISIS, Bayi Kurdi Diberi Nama Obama

Nama Obama dipilih sebagai bentuk terima kasih kepada Amerika Serikat yang telah membantu pasukan Kurdi melawan ISIS.

Liputan6.com, Kobani - Seorang wanita yang menjadi salah satu warga Kobani, Suriah yang melarikan diri dari serangan kelompok ISIS melahirkan seorang bayi laki-laki. Orok itu diberi nama seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

"Kami beri nama dia Muhammed Obama Muslim," kata sang ayah, Mahmut Beko, seperti dimuat Al-Arabiya, Minggu (26/10/2014).

Sementara sang ibu, menjelaskan, nama Obama dipilih sebagai bentuk terima kasih kepada Amerika Serikat yang telah membantu pasukan Kurdi melawan ISIS. Melalui jet tempurnya, militer Negeri Paman Sam menggempur ISIS di Kobani.

"Nama ini aku putuskan dari hati yang terdalam. Aku tak akan pernah mengganti nama ini," kata sang ibu yang tak disebutkan namanya, berusia 35 tahun, sambil tersipu malu.

"Dia (Presiden Obama) telah menurunkan pesawatnya untuk membantu kami. Berkat bantuannya, segala bentuk kekerasan oleh ISIS akan menghilang dari sini," imbuh dia.

Perempuan tersebut juga menceritakan bagaimana kondisinya ketika sedang hamil di lokasi pengungsian "Rojova Cadir Kenti" -- dalam masa pelarian dari jeratan ISIS.

"Kita terjebak di perbatasan berhari-hari, tanpa air dan makanan," ujar wanita itu. "Selama itu, kami tidak mandi, tak punya pakaian, dan selimut."

Ayah si bayi, Mahmut Beko berharap penuh pada Presiden Obama agar bisa membantu warga Kurdi kembali menjalani hidup tenang di kampung halamannya.

"Kami harap Obama menolong kami. Kami juga manusia, punya hak untuk hidup," ujar Mahmut.

Militer AS dan sekutu membantu pasukan Kurdi bertempur melawan ISIS di Kobani dalam 1 bulan terakhir. pada hari ke-32 pertempuran, 14 serangan, baik udara maupun darat dilancarkan terhadap ISIS dalam waktu 24 jam. Membuat ISIS tak berkutik.

Menurut Komandi Pusat Militer AS, pihaknya berhasil membuat 19 bangunan milik ISIS, termasuk markas militan, porak poranda. Selain itu, 3 pos pasukan ISIS, 3 titik poin sniper ISIS, dan tempat penyimpanan senjata ISIS juga hancur.'

Komandan Pasukan Kurdi Baharin Kandal mengatakan, pihaknya telah mendapat pasokan senjata demi memerangi ISIS. Namun dia enggan membeberkan dari mana asal alat militer tersebut.

Baharin berharap Kota Kobani segera pulih seperti semula. Para penduduk asli bisa kembali hidup tenang di kampung halaman mereka. "1.100 nyawa telah melayang, diharapkan Kobani segera normal."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini