Sukses

Remaja Ditembak Mati Israel, AS Tuntut Pengusutan

Juru bicara Kemenlu AS Jen Psaki mendesak digelarnya investigasi secara transparan atas insiden penembakan remaja keturunan Palestina itu.

Liputan6.com, Ramallah - Tentara Israel menembak mati remaja berusia 14 tahun asal Amerika Serikat keturunan Palestina pada Jumat 24 Oktober kemarin. Remaja bernama Orwah Hammad itu ditembak pada bagian kepala di Desa Silwad, sebelah utara Kota Ramallah, Palestina.

Kepada Reuters, Sabtu (25/10/2014), juru bicara militer Israel mengatakan, pasukan keamanan berhasil mencegah serangan saat mereka berhadapan dengan seorang pria Palestina yang membawa bom molotov di jalan utama Silwad. "Mereka kemudian menembakkan senjata api," ucap juru bicara tersebut.

Penembakan itu ditanggapi Kementerian Luar Negeri AS. Juru bicara Kemenlu AS Jen Psaki mendesak digelarnya investigasi secara transparan dalam waktu secepatnya.

"Pemerintah menyatakan dukacita yang mendalam kepada keluarga warga AS yang dibunuh oleh Pasukan Pertahanan Israel di tengah bentrokan di Silwad pada Jumat 24 Oktober," ucap Psaki, seperti dilansir Aljazeera.

Psaki pun menegaskan Hammad adalah warga negara Amerika. Sementara, pihak militer Israel mengatakan akan menyelidiki penembakan itu.

Hammad adalah remaja kedua yang tewas akibat tembakan tentara Israel dalam 8 hari terakhir. Pekan lalu, seorang remaja Palestina berusia 13 tahun tewas di sebuah desa di Tepi Barat.

Sebelumnya bentrokan terjadi di wilayah Palestina dan sekitar Yerusalem pada Jumat kemarin. Beberapa orang terluka ringan.

Ketegangan berkobar sebagai hari libur Yahudi Sukkot telah membawa peningkatan kunjungan oleh Yahudi disertai dengan polisi Israel ke situs suci Yerusalem yang dikenal mereka sebagai Temple Mount dan muslim sebagai Noble Sanctuary, dengan kompleks Masjid Al-Aqsa.

Warga Palestina khawatir ritual tersebut akan menjadi senjata Israel untuk mengklaim kepemilikan atas seluruh Kota Yerusalem. Palestina menginginkan agar Yerusalem Timur yang dikuasai Israel pada perang 1967, menjadi ibukota negaranya pada masa depan.

Pada Rabu 22 Oktober lalu, seorang bayi tewas dan 8 orang terluka saat sebuah mobil yang dikendarai warga Palestina menabrak trotoar di Yerusalem. Pihak kepolisian menyebut insiden itu sebagai serangan yang disengaja dan kemudian menembak mati sang sopir.

Setelah itu, seorang anak perempuan Palestina berumur 5 tahun menjadi korban tabrak lari oleh pria Israel di sebuah desa Dekat Silwad, sebelah utara Kota Ramallah. Kematiannya kemudian memicu kemarahan warga setempat. Namun Israel menyebut peristiwa tersebut murni kecelakaan dan sang pelaku tidak ditangkap. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.